Malang (Antara Jatim) - Universitas Brawijaya (UB) Malang membidik dobel "hattrick" atau keenam kalinya berturut-turut sebagai juara umum Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) yang digelar di Universitas Muslim Indonsia (UMI) Makassar 23-27 Agustus mendatang.

Wakil Rektor  Universitas Brawijaya Prof Dr Arief Prajitno di Malang, Jawa Timur, Jumat mengatakan untuk mewujudkan target dobel hattrick tersebut, tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang lolos Pimnas 2017 di Makassar menjalani karantina selama tiga di Pujon, Kabupaten Malang.

"Tim PKM yang lolos ada 31 tim terdiri dari 140 orang. Dan, karantina ini dimaksudkan untuk menggodok dan menguatkan kemampuan presentasi serta pembuatan materi dalam powerpoint agar tim UB mampu mempertahankan gelar juara umum, sehingga mencetak rekor dobel hattrick juara umum," katanya.

Selain itu, persiapan menghadapi Pimnas 2017 di Makassar tersebut, pihaknya juga menguatkan tim dengan seminar, workshop, maupun gelar produk yang bakal dikompetisikan.

Universitas Brawijaya telah meraih gelar juara umum untuk kelima kalinya pada 2016. Sebelumnya telah meraih gelar juara umum pada tahun 2009, 2010, 2012 dan 2015. Pada 2017, UB juga membidik juara umum sekaligus mempertahankan gelar yang telah diraih tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan untuk materi yang diberikan saat karantina adalah pelatihan presentasi dengan alokasi waktu dan juri serta penonton yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi sebenarnya dalam presentasi Pimnas di hadapan juri. Selanjutnya, pembuatan powerpoint yang bisa dibaca sampai radius 3 meter.

Selain itu, kami juga mengundang juri senior nasional dan dari internal UB, serta psikolog. Semua persiapan materi, fisik, mental maupun yang lainnya sudah kami persiapkan secara matang agar mereka tampil baik dan menyiapkan diri dengan baik. Tak lupa diiringi dengan doa," ujar Arief.

Menyinggung 31 tim yang lolos dalam Pimnas 2017 di Makassar, Arief mengakui ampir 50 persen dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), yakni 16 tim. "Pembinaan di FTP memang sangat bagus karena dimulai dari sejak mereka duduk di semester awal alias masih mahasiswa baru, sehingga dalam beberapa tahun terakhir iniFTP menjadi tumpuan UB," ujarnya.

Namun demikian, lanjutnya, bukan berarti rektorat terus bertumpu pada FTP. "Kami juga terus mendorong fakultas lain bisa produktif  dan pada akhirnya bisa mewakili UB di ajang Pimnas tahun berikutnya, terutama bidang Sosial Humaniora (Soshum)," ucapnya.

Menyinggung reward bagi para pemenang Pimnas, Arief mengatakan pasti ada. Tahun lalu, UB menganggarkan dana sekitar Rp1,2 miliar untuk bonus kemenangan lomba nasional dan internasional. "Untuk penyumbang medali Pimnas diberikan bonus sebesar Rp17,5 juta per tim. Tahun ini Insya Allah nominal bonusnya naik," katanya.

Prestasi yang telah diraih UB selama 2017 (Agusts) sebanyak 114 prestasi, baik nasional maupun internasional, mulai dari juara 1 hingga peringkat 2 dan 3 di setiap lomba yang diikuti.  "SDM UB tahun ini jauh lebih baik, prestasi yang diraih juga meningkat, namun masih ada beberapa prestasi yang belum tercatat karena mahasiswa kadang malas melaporkan prestasi yang telah mereka raih," katanya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017