Surabaya, (Antara Jatim) - Sebanyak empat mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) mengembangkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk peringatan dini bencana banjir yang diberi nama Alarm and Flood Information System (ANFIS). 

"ANFIS adalah produk piranti cerdas yang dilengkapi dengan sensor ketinggian air dan laju kecepatan air (water flow meter)," kata Ketua Tim Pengembang ANFIS, Teguh Prasetyo di Surabaya, Senin.

Didampingi anggota lainnya, Mohamad Nur Hidayat, Mochamad Romadhoni dan Alfira Rizky Ayuputri, ia menjelaskan cara kerja ANFIS adalah sensor ketinggian air dan laju kecepatan air akan mengirim data ke server untuk diolah dan dianalisa lebih lanjut. 

Data-data setiap sungai disimpan dalam database server dan informasi status sungai disampaikan dengan beberapa media, yakni berupa rekam status sungai di website internet, SMS gateway dan panggilan darurat.

"Sementara itu,  untuk di jalan raya dengan media lampu indikator, pengeras suara dan 'running text'," kata Teguh Prasetyo.

Menurut dia, tujuan dikembangkannya ANFIS ini adalah memberikan informasi status sungai yang rawan bencana banjir kepada masyarakat luas dari berbagai kalangan. 

Dengan demikian, ANFIS dapat membantu mengurangi tingkat kerugian harta benda masyarakat.  ANFIS dapat menjadi salah satu kontribusi dan sumbangsih di bidang "smart devices" dan IoT dalam tanggap bencana yang memiliki pengaruh besar dan potensi besar kepada masyarakat.

Sebab, dampak yang ditimbulkan bencana banjir selama ini cukup besar karena informasi ke masyarakat mengenai potensi bencana banjir yang dapat terjadi masih terbatas. (*)

Pewarta: Slamet Hadi Purnomo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017