Malang (Antara Jatim) - Kementerian Sosial (Kemensos) bekerja sana dengan Komunitas Perempuan Peduli Indonesia (KoPPI) dan para relawan membagikan sekitar 800 unit alat bantu dengar bagi penderita tuna rungu di wilayah Malang raya secara gratis.

Ratusan penderita tuna rungu tersebut menerima bantuan alat bantu dengar dari Starkey Hearing Foundation yang dibagikan di kediaman anggota DPRD Kota Malang yang juga Ketua KoPPI, Yaqud Ananda Qudban di Jalan Ijen, Kamis.

"Ini tahun ke tiga dilaksanakannya pembagian alat bantu dengar gratis bagi warga dan akan terus berkelanjutan. Dan, peminatnya di wilayah Malang raya dan sekitarnya ini sangat banyak, pembagian dilakukan dua kali, hari ini (Kamis, 3/8) dan Jumat (4/7," kata Kepala Monitoring Evaluasi Rehabilitas Sosial Penyandang Disabilitas Kemensos Langgeng Setiawan.

Sementara itu, Country Director Starkey Hearing Foundation Indonesia, Manfred Stoif mengatakan alat yang diberikan ini sangat khusus. Selain bergaransi seumur hidup, alat itu juga disesuaikan dengan penggunanya, bahkan bisa menentukan kerasnya suara dan lubang telinga pengguna karena kalau tidak begitu bisa sakit saat dipakai.

Ke depan, kata Starkey, pihaknya akan memberikan lebih banyak lagi bantuan serupa di kawasan Sumatera dan Surabaya, kira-kira 6 ribu unit. Pemberian alat bantu dengar tersebut diprioritaskan bagi warga kurang mampu di wilayah Malang raya.

Sebelum alat bantu dengar tersebut dibagikan, para penerima bantuan diberikan pemeriksaan (pengecekan) dan penyuluhan bagaimana memakai dan merawat alat tersebut. Para penerima itu mendaftarkan diri secara "online" untuk mendapatkan bantuan alat dengar tersebut. Usia penerima bantuan ini mulai dari balita hingga lanjut usia.

Ketua Komunitas Perempuan Peduli Indonesia (KoPPI), Yaqud Ananda Gudban menambahkan kegiatan ini bukan hanya sekadar berbagi, namun juga untuk mengubah kehidupan orang lain. "Dengan begitu orang ini akan seperti lahir kembali dan menjadi lebih mandiri," ucapnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017