Malang (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf menyatakan dunia perguruan tinggi harus siap dengan era digitalisasi, sebab ke depan masyarakat memerlukan generasi yang paham akan teknologi secara mumpuni.

"Perguruan Tinggi (PT) harus mengenalkan teknologi kepada mahasiswanya agar mereka menyesuaikan diri dengan kondisi terkini. Saya titipkan kepada bapak, ibu dosen dan mahasiswa masa depan Jawa Timur dengan menghadirkan PT yang berkualitas," kata Syaifullah Yusuf di sela pelantikan Pengurus Wilayah dan Pengurus Komisariat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) di  Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin.

Syaifullah Yusuf yang akrab dipanggil Gus Ipul itu menyatakan posisi strategis Aptisi sebagai wadah untuk PTS saling belajar dan bertukar pikiran. Dengan terus memperbaiki kualitas, antara PTS satu dengan yang lain tidak perlu berebut mahasiswa.

"Kualitas yang baik membuat mahasiswa tertarik dengan sendirinya. Hal ini yang kemudian menjadi pekerjaan agar PTS mampu berimprovisasi dan berinovasi dalam mengelola kampusnya," katanya.

Pada kesempatan itu, Wagub juga mengapresiasi meningkatnya jumlah lulusan perguruan tinggi yang diserap oleh pasar kerja. Pada 2014 sekitar 14 persen lulusan PT di Indonesia terserap di dunia kerja, angka ini meningkat pada 2016 di kisaran 40 persen.

"Yang membanggakan kami, khusus ntuk Jawa Timur saja, pada 2016,  lulusan PT yang diserap pasar tenaga kerja mencapai 80 persen. "Target kita ke depan, 99 persen lulusan PT di Jawa Timur bisa diserap pasar tenaga kerja di berbagai bidang," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Aptisi Wilayah VII Jawa Timur Prof Suko Wiyono  mengatakan dewasa ini keberadaan PTS tidak kalah dengan perguruan tinggi negeri (PTN), bahkan hampir di seluruh daerah, peningkatan kualitas dan mutu PTS terlihat jelas.

"Melalui kerja sama para Pengurus Aptisi yang semakin baik, kami yakin secara bertahap PTS mampu bersaing dan menjadi lebih baik daripada PTN. Menjadi tugas pengurus, bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas PTS, terutama kualitas sumber daya manusianya," tuturnya.

Ketua Aptisi Pusat Budi Djatmiko mengemukakan penting kiranya bagi komisariat-komesariat di Aptisi Wilayah VII Jatim untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menyampaikan informasi PTS serta masalah global yang sedang dihadapi kepada pemimpin daerah, khususnya dalam dunia pendidikan.

Ia mencontohkan, PTS-PTS yang ada di wilayah Jawa Barat. Berdasarkan pengamatannya, melalui penilaian yang dilakukan pada setiap semester, hampir seluruh PTS di Jawa Barat memiliki alokasi pemecahan masalah untuk diselesaikan bersama koordinator kopertis serta gubernur.

Bukan hanya Jabar, beberapa daerah lain juga sedang melakukan hal yang sama."Kami ingin PTS di Jatim juga memiliki semangat yang sama. Alhamdulillah PTS di Jabar sudah berbenah. Mudah-mudahan hal ini juga bisa dicapai oleh Aptisi Jawa Timur," ujarnya.

Ketua Aptisi Wilayah VII periode 2017-2021 dijabat untuk yang ketiga kalinya oleh Prof Suko Wiyono (Rektor Universitas Wisnuwarhana Malang). (*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017