Madiun (Antara Jatim) - Sekretaris PT Perkebunan Nusantara XI Agus Priambodo menyatakan perusahaan akan membentuk tim khusus guna melakukan investigasi internal terkait meledaknya pan penguapan atau "evaporator" (bukan ketel uap, red) Pabrik Gula Pagottan di Kabupaten Madiun, Jawa Timur yang melukai tiga karyawannya.

"Tim tersebut nantinya terdiri dari manajemen kantor pusat dan tim Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)," ujar Agus Priambodo, pada wartawan, Senin.

Seperti diketahui, pan penguapan Pabrik Gula (PG) Pagotan milik PT
Perkebunan Nusantara XI di Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun meledak
pada Jumat (21/7) malam saat pergantian jam kerja.

Peristiwa
tersebut membuat tiga orang karyawannya mengalami luka bakar serius di
bagian tubuh dan menjalani perawatan medis di rumah sakit. Dua orang
korban dirujuk ke sebuah rumah saakit di Malang dan seorang lainnya
menjalanI perawatan di RSUD dr Soedono Madiun.

Agus mengaku belum mengetahui pasti penyebab meledaknya pan penguapan tersebut. Pihak perusahaan belum dapat melakukan penyelidikan internal karena di lokasi masih dipasang garis polisi.

Di sisi lain, pihak PTPN XI juga bekerja sama dengan kepolisian guna mengungkap penyebab meledaknya pan tersebut.

Ia memastikan pan penguapan atau "evaporator" milik Pabrik Gula Pagottan yang meledak hingga melukai tiga karyawannya dalam kondisi baik.

"Yang meledak itu bukan ketel uap. Kami mengomfirmasi yang meledak adalah pan penguapan atau evaporator nomor 2 dan itu dipastikan dalam kondisi baik dan layak beroperasi," katanya.

Ia menjelaskan, pada saat meledak, pan sedang dalam proses pembersihan. Sehingga hanya berisi air dan bukan nira.

"Pembersihan itu bertujuan untuk membersihkan kerak nira yang tertinggal saat proses pembuatan gula. Sesuai dengan SOP, proses penguapan air untuk pembersihan berjalan selama 10 jam, namun itu baru empat jam sudah meledak," kata dia.   

Agus menambahkan, akibat kejadian tersebut, saat ini PG Pagottan terpaksa berhenti melakukan giling. Namun untuk kegiatan perkebunan masih berjalan.

"Untuk kegiatan produksi gula atau giling PG Pagottan berhenti sementara. Namun, untuk perkebunan masih berjalan karena kami memiliki perkebunan sendirI dan petani binaan," katanya.

Agar tidak mengganggu target produksi gula, proses penggilingan tebu wilayah kerja PG Pagottan akan dilakukan di pabrik gula sesaudara. Di antaranya di PG Rejosari, PG Purwodadi, dan PD Sudhono selama proses perbaikan di PG Pagottan berlangsung.

Adapun, PG Pagottan pada musim giling 2017 ditargetkan memproduksi sebanyak 3.700 kuintal gula. Dari jumlah tersebut baru terealisasi sebesar 1.300 kuintal gula. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017