Surabaya (Antara Jatim) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut menggandeng 42 negara sahabat
bekerja sama menangani bencana dan memberikan bantuan kemanusiaan dalam
pertemuan pendahuluan "Initial Planning Conference 3rd Multilateral
Naval Exercise Komodo 2018".
"Ini adalah pertemuan pendahuluan dalam rangkaian kegiatan `Multilateral Naval Exercise Komodo 2018 ke-3` yang dihadiri 17 delegasi negara sahabat," ujar Panglima Armada Republik Indonesia Wilayah Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto kepada wartawan usai membuka pertemuan di Surabaya, Kamis.
Pertemuan ini rencananya berlangsung hingga 21 Juli 2017, sedangkan "Multilateral Naval Exercise Komodo 2018", menurut Pangarmatim, dijadwalkan berlangsung di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada pertengahan bulan Mei 2018, dengan mengundang Angkatan Laut dari 42 negara sahabat.
"Latihan ini akan melibatkan kurang lebih 50 kapal perang dan sedikitnya 5.500 prajurit dari 42 negara," katanya.
Sebelumnya, dia mengatakan, latihan serupa telah berlangsung di Padang pada tahun lalu, diikuti oleh 31 negara, dengan melibatkan 19 kapal perang dan 20 pesawat udara.
Pangarmatim menyebut Multilateral Naval Exercise Komodo adalah salah satu kegiatan penting dalam operasi militer selain perang.
Dia menjelaskan latihan ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka mengaktualisasikan kemitraan maritim, yang pada penyelenggaraan tahun depan di Lombok akan mengambil tema "Cooperation to Respond Disaster and Humanitarian Issues".
"Jadi melalui kegiatan ini TNI Angkatan Laut mengajak negara sahabat untuk bekerjasama dalam penanganan bencana, demikian juga memberikan bantuan terhadap permasalahan kemanusiaan," katanya.
Sesuai amanat Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut Laksama Muda TNI I.N.G.N Ary Atmaja, Pangarmatim menjelaskan, selain untuk melatih kerja sama antar Angkatan Laut dalam menghadapi bencana alam, latihan bersama ini akan menekankan penanganan bantuan kemanusiaan, seperti penyelundupan manusia atau `traficking` dan bakti kesehatan. (*)
"Ini adalah pertemuan pendahuluan dalam rangkaian kegiatan `Multilateral Naval Exercise Komodo 2018 ke-3` yang dihadiri 17 delegasi negara sahabat," ujar Panglima Armada Republik Indonesia Wilayah Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto kepada wartawan usai membuka pertemuan di Surabaya, Kamis.
Pertemuan ini rencananya berlangsung hingga 21 Juli 2017, sedangkan "Multilateral Naval Exercise Komodo 2018", menurut Pangarmatim, dijadwalkan berlangsung di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada pertengahan bulan Mei 2018, dengan mengundang Angkatan Laut dari 42 negara sahabat.
"Latihan ini akan melibatkan kurang lebih 50 kapal perang dan sedikitnya 5.500 prajurit dari 42 negara," katanya.
Sebelumnya, dia mengatakan, latihan serupa telah berlangsung di Padang pada tahun lalu, diikuti oleh 31 negara, dengan melibatkan 19 kapal perang dan 20 pesawat udara.
Pangarmatim menyebut Multilateral Naval Exercise Komodo adalah salah satu kegiatan penting dalam operasi militer selain perang.
Dia menjelaskan latihan ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka mengaktualisasikan kemitraan maritim, yang pada penyelenggaraan tahun depan di Lombok akan mengambil tema "Cooperation to Respond Disaster and Humanitarian Issues".
"Jadi melalui kegiatan ini TNI Angkatan Laut mengajak negara sahabat untuk bekerjasama dalam penanganan bencana, demikian juga memberikan bantuan terhadap permasalahan kemanusiaan," katanya.
Sesuai amanat Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut Laksama Muda TNI I.N.G.N Ary Atmaja, Pangarmatim menjelaskan, selain untuk melatih kerja sama antar Angkatan Laut dalam menghadapi bencana alam, latihan bersama ini akan menekankan penanganan bantuan kemanusiaan, seperti penyelundupan manusia atau `traficking` dan bakti kesehatan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017