Situbondo (Antara Jatim) - Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (Kabid PK) BPBD Situbondo Gatot Trikorawan menyatakan anak berumur 10 tahun yang hilang saat memancing bersama bapaknya ditemukan tewas mengapung di Perairan Laut Sampang, Madura.
"Beberapa jam lalu kami memang mendapatkan informasi dari BPBD Sampang bahwa Moh Farhan (10) warga Desa Silomukti, Kecamatan Mlandingan ditemukan tewas mengapung di Selat Madura tepatnya di wilayah pengeboran PT Santos, Kabupaten Sampang pada Kamis sekitar pukul 09.30 WIB," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Kamis malam.
Sedangkan Khalid Asyari (38) (bapak Farhan), lanjut dia, sampai dengan hari ketiga pencarian oleh petugas gabungan BPBD, Basarnas, Tagana, TNI dan Satpol Air Polres Situbondo belum juga ditemukan.
Jenazah Farhan tersebut, katanya, rencananya akan dibawa ke ke rumah duka di Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo pada malam ini menggunakan mobil ambulans milik RSUD Kabupaten Sampang.
"Penemuan mayat oleh nelayan Kabupaten Sampang tersebut dipastikan benar Farhan karena ibu kandung korban yang menyatakan bahwa itu mayat putranya dengan didukung baju yang digunakan," ucapnya.
Gatot mengemukakan, petugas gabungan akan terus melakukan operasi SAR guna mencari satu korban tenggelam lainnya Khalid Asyari (bapak Farhan) yang hingga saat ini masih belum ditemukan.
Sebelumnya, bapak dan anak tersebut pada Senin (10/7) pergi memancing menggunakan perahu miliknya untuk mengisi libur sekolah, namun hingga Selasa (11/7) pagi keduanya tak kunjung kembali dan hanya ditemukan perahu korban terkatung-katung di tepi pantai. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Beberapa jam lalu kami memang mendapatkan informasi dari BPBD Sampang bahwa Moh Farhan (10) warga Desa Silomukti, Kecamatan Mlandingan ditemukan tewas mengapung di Selat Madura tepatnya di wilayah pengeboran PT Santos, Kabupaten Sampang pada Kamis sekitar pukul 09.30 WIB," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Kamis malam.
Sedangkan Khalid Asyari (38) (bapak Farhan), lanjut dia, sampai dengan hari ketiga pencarian oleh petugas gabungan BPBD, Basarnas, Tagana, TNI dan Satpol Air Polres Situbondo belum juga ditemukan.
Jenazah Farhan tersebut, katanya, rencananya akan dibawa ke ke rumah duka di Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo pada malam ini menggunakan mobil ambulans milik RSUD Kabupaten Sampang.
"Penemuan mayat oleh nelayan Kabupaten Sampang tersebut dipastikan benar Farhan karena ibu kandung korban yang menyatakan bahwa itu mayat putranya dengan didukung baju yang digunakan," ucapnya.
Gatot mengemukakan, petugas gabungan akan terus melakukan operasi SAR guna mencari satu korban tenggelam lainnya Khalid Asyari (bapak Farhan) yang hingga saat ini masih belum ditemukan.
Sebelumnya, bapak dan anak tersebut pada Senin (10/7) pergi memancing menggunakan perahu miliknya untuk mengisi libur sekolah, namun hingga Selasa (11/7) pagi keduanya tak kunjung kembali dan hanya ditemukan perahu korban terkatung-katung di tepi pantai. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017