Surabaya (Antara Jatim) - Maskapai Citilink Indonesia membantah adanya ratusan wisatawan asal China yang tertahan di Bandar Udara Tanjung Pinang, Bintan, Kepulauan Riau, saat hendak kembali ke Chengdu dengan menggunakan pesawat carter milik maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC) tersebut.

"Penerbangan carter Citilink dengan nomor penerbangan QG 216 dari Tanjung Pinang ke Chengdu itu membawa hanya 21 penumpang China dr Tanjung Pinang bukan dari Chengdu ke Tanjung Pinang terus kembali lagi ke Chengdu," kata VP Corporate Communication Citilink Indonesia Benny S Butarbutar yang menghubungi Antara Surabaya via telepon, Rabu petang.

Benny menjelaskan bahwa penerbangan ke Chengdu tersebut merupakan penerbangan perdana dan untuk bulan Juli ini tercatat akan dilaksanakan sebanyak lima kali dalam sebulan. Di mana yang semalam rencananya merupakan pertama terbang dengan membawa 21 penumpang.

Ia menuturkan, saat ini segala proses pengisian administrasi pesawat dan izin penerbangan sudah beres, hanya tinggal proses perizinan dari pihak Imigrasi Tanjung Pinang yang masih diurus dan prosesnya masih berlangsung.

"Sedang diurus izin Imigrasi untuk penumpangnya. Sementara proses lainnya sudah beres dapat 'approval'. Kita percaya segera keluar izin imigrasinya, karena dibantu oleh teman-teman Imigrasi Tanjung Pinang. Sabar, pasti 'clear'," tuturnya.

Sebelumnya diwartakan, informasi yang dihimpun Antara di Beijing, Rabu, menyebutkan bahwa pesawat carter milik maskapai penerbangan Citilink tersebut seharusnya bertolak dari Tanjung Pinang pada Selasa (11/7) pukul 20.30 WIB.

Namun, sampai saat ini pesawat carter yang mengangkut wisatawan China tersebut belum bisa diterbangkan ke Chengdu, Provinsi Sichuan, demikian informasi yang diperoleh dari narasumber yang tidak bersedia menyebutkan namanya itu.(*)

Pewarta: Chandra Hamdani Noer

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017