Jakarta, (Antara) - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H Abdul Muhaimin Iskandar mengharapkan warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur untuk bersatu dalam Pilkada Jatim pada 2018.

"Kami serius mendorong keluarga besar NU bersatu, termasuk  Khofifah Indarparawansa," kata Muhaimin di Jakarta, Senin.

Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar juga meminta Khofifah agar tetap melanjutkan karya-karya cemerlangnya di Kementerian Sosial.

"Beliau adalah salah satu kader NU yang paling kami banggakan, yang dengan posisinya saat ini, telah mampu berkontribusi besar bagi umat dan rakyat, bukan hanya di Jatim, tapi di seluruh Indonesia," ujar Cak Imin.

Di sisi lain, kata Cak Imin, tugas berat membutuhkan NU yang kompak, dan yang umatnya saling percaya.

"Menguatkan NU berarti mengokohkan NKRI. Bagi PKB, belum kami temukan tugas politik lain yang lebih penting daripada ini," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Cak Imin mengatakan, Pilkada Jatim bisa menjadi momentum penyatuan umat dan ulama dalam memilih pemimpinnya.

Menurut dia, pilkada hanyalah peristiwa politik biasa dalam demokrasi di Tanah Air. Namun demikian, bila peristiwa demokrasi itu gagal dikelola dengan baik dan benar, maka luka-lukanya akan mewariskan polarisasi sosial mendalam dan bisa bertahan bahkan jauh setelah event politik itu usai.

Oleh karena itu, kata Cak Imin, alangkah beratnya tugas yang dipikul di pundak Nahdlatul Ulama di era serba digital dan virtual ini.

"Di satu sisi, umat yang telah menjadi bagian jamaah harus tetap diurus dan dijaga. Namun di sisi lain, umat yang masih berseberangan pun perlu segera dirangkul dan dipanggil pulang," kata tokoh muda Islam itu.

Cak Imin mengatakan bahwa berdasarkan harapan dan kecemasan itu, maka PKB menyetujui permintaan para kiai sepuh, agar mendukung Gus Ipul (Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf) , yang berisiko menggeser Ketua DPW PKB, sebagai calon gubernur Jatim dalam pilkada tahun 2018.

"Kami mengesampingkan fakta bahwa kami adalah partai terbesar di sana, dan cukup kuat untuk mendukung ketuanya sendiri. Kami membatalkan berbulan-bulan persiapan mengusung Abdul Halim Iskandar, pimpinan senior yang dibanggakan dan dipercaya para kader, untuk mencalonkan diri," kata Cak Imin.

Karena, tambah dia, saat dihadapkan pada tugas menyatukan umat dan menjaga bangsa dari radikalisasi Islam, tidak ada harga yang terlalu mahal untuk dibayar.

"Makanya, kami mendorong keuarga besar NU untuk bersatu," ucapnya.(*)

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017