Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) meluncurkan sistem kampus berbasis teknologi yang dinamakan "Unusa Cyber Campus" sebagai bagian dari digitalisasi sistem di perguruan tinggi.

Dalam peluncuran "Unusa Cyber Campus" di Surabaya, Selasa, Rektor Unusa Prof Ahmad Jazidie mengatakan sistem kampus yang berbasis teknologi nantinya meliputi program belajar mengajar, akademik dan manajemen.  

"Salah satu yang bisa dimanfaatkan dari digitalisasi ini adalah kami sebut dengan bank data atau bank dokumen. Nantinya semua dokumen dari data akademik, administrasi, penelitian yang sudah ada, hari ini dan akan datang akan disimpan dalam rumah yang disebut bank dokumen," kata dia.

Dia mengungkapkan, salah satu keuntungan memiliki bank data antara lain untuk program akredistasi baik akreditasi program studi maupun institusi dengan mudah akan dapatkan data-datanya.

Ditanya terkai maraknya peretas, Jazidie megatakan pihaknya sudah membangun satu sistem yang akan menangkal hal tersebut. "Mahasiswa nantinya mahasiswa bisa memanfaatkan "cyber campus" ini untuk proses belajar mengaja, bisa mengunduh materi sesuai dengan semester masing-masing," tuturnya.

Ketua Yayasan Yarsis Prof M Nuh mengapresiasi dan mendukung langkah Unusa dalam digitalisasi sistem mereka tersebut. Dia mengatakan di era digital seperti sekarang mau tidak mau jika ingin maju di bidang apapun harus bisa memanfaatkan sistem digital tersebut.

"Di Unusa menjadi kewajiban harus melakukan migrasi dari dunia pendidikan konvensional masuk ke dunia pendidikan digitalisasi. Pak rektor sudah menggagas itu semua dan sebagai Ketua Yayasan saya memberikan dukungan penuh," kata Mantan Mendiknas itu.

Dia menambahkan, dalam sistem "Cyber Campus" tersebut pelaksanaan kuliah dengan sistem belajar mengajar tetap jalan tapi dengan sarana teknologi yang dikembangkan mahasiswa bisa lebih efisien dan mahasiswa menerima lebih banyak.

"Misalnya dengan tablet mahasiswa tak perlu mencatat. Semua yg disampaikan dosen sudah terekam mahasiswa bisa konsentrasi dan membangun dialog usai kuliah. Bila diperlukan, alat bisa mengonversikan suara ke teks," tuturnya.

Unusa, lanjut Nuh, akan menerapkan digitalisasi pada tahun baru 2017/2018 dimulai dari Fakultas Kedokteran.

Tim Informasi dan Teknologi (IT) Unusa Istas Pratomo mengatakan ada beberapa hal yang melatarbelakangi ide membangun sistem digitalisasi kampus ini ada.

"Pertama mahasiswa tidak boleh menghapal domain itu disebut 'One stop service'. Semuanya berbentuk ikon sehingga memudahkan. Selain itu sistem ini 'in hand' atau dalam genggaman jadi sudah tak perlu CPU dan mahasiswa bisa belajar di mana saja," ujar dia.

Selain itu, dalam sistem 'cyber' Unusa menggunakan cloud. Software di cloud, kata dia, lebih murah karena satu untuk semua. Dalam sistem tersebut juga sudah disiapkan 400 ribu 'e-book'.(*) 
Video oleh: Willy Irawan

Pewarta: willy irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017