Ponorogo (Antara Jatim) - Aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran dua unit pom mini yang kemudian merembet ke sejumlah ruko di kompleks Pasar Desa Kesugihan, Kabupaten Ponoorogo, Jawa Timur, Minggu pagi.
    
"Sementara ini sudah dua saksi kami mintai keterangan untuk mengetahui kronologi kejadian," kata Kapolsek Pulung AKP Deny Fachrudianto dikonfirmasi melalui telepon.
    
Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 07.14 WIB, Desa Kesugihan, Kecamatan Pulung tersebut.
    
Namun satu orang yang diidentifikasi sebagai pemilik pom mini dan salah satu ruko yang terbakar atas nama Subandi mengalami luka bakar di bagian dua telapak tangan dan sebagian muka akibat sambaran api saat kebakaran mulai terjadi.
    
Kerugian akibat insiden kebakaran tersebut ditaksir mencapai Rp1 miliar karena kobaran api yang merembet ke ruko Subandi dengan cepat merembet ke ruko di sekitarnya.
    
"Ada empat ruko dan satu gudang yang ikut terbakar sampai api bisa dipadamkan oleh PMK, sekitar sejam kemudian," katanya.
    
Menurut Deny, dampak kebakaran bisa diminimalkan setelah warga fokus melakukan upaya pemadaman menggunakan air seadanya sehingga belasan ruko lain termasuk kantor BRI unit Pesugihan terhindar dari amukan si jago merah.
    
"Kalau mengacu keterangan dua saksi yan sudah diperiksa serta hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) yang kami lakukan tadi, diduga kebakaran dipicu oleh tumpahan BBM (bahan bakar minyak) dari arah bawah unit pom mini," tutur Deny.
    
Ia meyakinkan bahwa tidak ada unsur sabotase dalam kejadian tersebut. Demikian juga kemungkinan adanya unsur pencurian BBM sehingga menyebabkan tumpahan bahan bakar jenis pertamax/pertalite menggenang di sekitar unit pom mini milik Subandi.
    
Sesuai kronologi kejadian, sebelum kebakaran terjadi sepasang pengendara sepeda motor yang kemudian menjadi saksi mata atas nama Budi Setyawan dan istrinya pada pagi sekitar pukul 07.00 WIB berniat membeli BBM di pom mini milik Subandi.
    
Namun baru berhenti di depan pom mini Budi dan istri mendapati selang BBM mengalir sehingga menggenang di sekitar pom mini yang berdiri terpasang permanen di depan ruko Subandi.
    
Budi lantas segera memberi tahu pemilik ruko dan seketika Subandiu mematikan mesin otomatis BBM  untuk menghentikan aliran BBM.
    
Namun bersamaan dengan hal itu tiba-tiba api berkobar yang diduga terjadi percikan api yang memicu kebakaran pada unit pom mini sehingga terjadi ledakan hebat.
    
"Sistem operasional pom mini ini menggunakan tiga unit sanyo (mesin pompa) untuk menyedot BBM dari tandon atau tong di bawah mesin pom mini untuk dialirkan ke atas melalui sistem pencatat meter atau penghitung volume BBM keluar ke kendaraan atau jeriken pembeli," kata Deny.
    
Menurut dia, percikan api yang memicu kebakaran diduga berasal dari sistem kelistrikan pada mesin pompa yang digunakan dalam unit pom mini milik Subandi.
    
"Untuk lebih jelasnya nanti kami akan periksa juga pemilik pom mini dan beberapa saksi lain. Sementara ini pemilik belum bisa dimintai keterangan karena masih trauma dan perawatan intensif di instalasi rawat darurat Puskesmas Pulung," kata Deny.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017