Malang (Antara Jatim) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita "blusukan" di Pasar Kepanjen Kabupaten Malang guna memantau sekaligus memastikan harga sejumlah komoditas pasca-Lebaran 1438 Hijriah yang nisbi stabil, bahkan cenderung turun.

"Stabilnya harga dan tidak adanya gejolak berbagai komoditas pangan, bahkan ada kecenderungan menurun selama Ramadhan hingga 'H+4' Lebaran 2017 ini tidak lepas dari peran Bupati Malang dan Satgas Pangan yang ada di daeah ini. Harga stabil bahkan cenderung turun," kata Mendag Enggartiasto Lukita di sela memantau harga berbagai komoditas pangan di Pasar Kepanjen Kabuaten Malang, Jawa Timur, Jumat.

Menurut Mendag, stabilnya harga di Pasar Kepanjen tersebut merupakan bukti jika pemerintah daerah (Pemkab Malang) secara intensif mampu mengendalikan harga. Pengendalian harga ini juga tidak membuat pedagang maupun petani dan peternak merugi.

Pada kesempatan itu, Mendag yang didampingi Bupati Malang Dr Rendra Kresna tersebut memuji kinerja Satgas Pangan Kabupaten Malang. Satgas Pangan dinilai berperan aktif dalam mengatasi harga komoditas pangan dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya, sehingga tidak sampai ada gejolak di pasaran.

Selain itu, lanjutnya, kerja sama sejumlah pihak dengan Kementerian Perdagangan juga cukup berhasil.

Pemkab Malang bersama-sama mempersiapkan pasokan. Begitu ada kekurangan, Pemkab Malang langsung menghubungi Kementerian Perdagangan untuk memasok komoditas yang dibutuhkan, sehingga tidak sampai terjadi kekhawatiran terkait ketersediaan pangan.

Ia mengemukakan biasanya sampai "H+7" Lebaran harga komoditas pangan cenderung naik karena jumlah pedagang yang berjualan sedikit. Tapi di Kabupaten Malang, harga sudah turun dan lebih rendah daripada "H-3" Lebaran.

Mengenai harga daging, Mendag mengatakan stabil dengan harga Rp105 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram untuk daging segar dan daging beku seharga Rp80 ribu. Namun, di Jatim tidak ada pasokan daging beku (impor) karena stoknya cukup melimpah.

"Tidak seperti Lebaran tahun lalu, di mana harga daging melangit dan banyak dikeluhkan," ujarnya.

Ke depan, katanya, pihaknya akan mengkaji kondisi di tingkat Rumah Potong Hewan (RPH) hingga distributor besar. "Akan kita kaji mulai dari hilir hingga hulu agar tidak ada pihak yang dirugikan dan ada pihak lain yang untung besar, jadi semua yang terlibat diuntungkan," tuturnya.

Bahkan, lanjutnya, kalau bisa harga daging segar bisa ditekan hingga di bawah harga Rp100 ribu per kilogram seperti beberapa tahun lalu. "Kami akan kaji dan bahas lebih detail lagi bagaimana upaya kami untuk menekan harga daging agar tidak mengalami kenaikan, bahkan bisa turun dan stabil," ujarnya.(*)
Video oleh: Endang Sukarelawati

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017