Probolinggo (Antara Jatim) - Transaksi menebus perhiasan emas di Pegadaian Kraksaan Probolinggo, Jawa Timur meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah di wilayah setempat.
Pimpinan Cabang Pegadaian Kraksaan Thomas Wikono, Rabu, mengatakan tren transaksi di Probolinggo setiap menjelang Lebaran lebih didominasi dengan penebusan barang gadai seperti emas dibandingkan menggadaikan barang.
"Transaksi tebus barang mencapai 70 persen yang didominasi tebus perhiasan emas, sedangkan 30 persen menggadaikan barang. Hal itu sudah menjadi tradisi setiap tahunnya," katanya di Probolinggo.
Menurutnya sebanyak 95 persen barang yang digadaikan di Pegadaian Kraksaan yakni perhiasan emas berupa kalung, cincin, gelang dan anting-anting, sehingga banyak masyarakat lebih memilih menebus perhiasaan karena ingin tampil menarik pada momentum Lebaran.
"Apalagi untuk Pegawai Negeri Sipil dan karyawan swasta sudah menerima Tunjangan Hari Raya (THR), sedangkan pedagang dan petani memanfaatkan arisan atau tabungan untuk transaksi menebus barang," tuturnya.
Ia menjelaskan tren kenaikan penebusan barang terutama emas terjadi sejak "H-7" Lebaran 2017, padahal sebelumnya, perbandingan penebusan dengan pegadaian barang masih imbang 50-50 persen dengan transaksi sekitar Rp100 juta per hari.
"Transaksi 'H-7' sampai sekarang tercatat transaksi berkisar Rp200 juta hingga Rp300 juta per hari, sedangkan total transaksi dalam sebulan ini kisaran Rp1 miliar – Rp2 miliar yang merupakan unit Pegadaian Kraksaan, Pajarakan, Maron, Semampir, Wangkal dan Jabung,"katanya.
Salah seorang warga Kecamatan Pajarakan Ulfa mengatakan banyak warga yang menggunakan jasa pegadaian untuk mendapatkan pinjaman dan akan menyiapkan uang untuk menebus barang gadai tersebut menjelang Lebaran, terutama perhiasan emas.
"Kalau sudah ada uang dan mumpung ada kesempatan ya ditebus. Nanti kalau setelah Lebaran butuh uang, bisa digadaikan lagi," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017