Surabaya (Antara Jatim) - Polisi menembak mati salah seorang pelaku perampokan sadis di daerah Cengkareng, Jakarta Barat yakni SFL karena melakukan perlawanan saat disuruh menujukkan senjata yang dibuang di Jalan Arteri By Pass Porong, Sidoarjo.

"Orang ini adalah pelaku penembakan terhadap nasabah Bank BCA Davidson Tantono. Pelaku terpaksa ditembak mati petugas karena berusaha melakukan perlawanan saat disuruh menujukkan senjata yang dibuang di daerah tersebut," kata Direskrimmum Polda Metro Jaya Kombes Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho di Surabaya, Selasa.

Rudy menjelaskan, tersangka melakukan perlawanan dengan cara mencoba merebut senjata yang dibawa petugas. Oleh karena itu petugas memberi tindakan tegas dengan dua kali tembakan dan tersangka meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

"Pelaku ini sebelumnya kami amankan bersama dua pelaku lain yakni NZR dan RCL di daerah Blambangan, Banyuwangi. Pelaku sebenarnya berjumlah 10 orang dan merupakan kelompok dari Lampung," kata dia.

Rudy mengatakan, kelompok tersebut sudah 23 kali melakukan perampokan. 23 kali perampokan itu dari dua bulan mereka beraksi sejak bulan April dan sudah berhasil mengumpulkan uang Rp1,5 miliar.

"23 tempat kejadian perkara (TKP) itu tidak hanya di daerah Jakarta tapi juga di Bogor, Tangerang, Ciawi. Mereka terus berusaha untuk melakukan perampokan lagi di tempat yang lain," ujarnya.

Tiga orang yang berhasil diamankan, kata Rudy rencananya akan melarikan diri ke Bali.Namun, karena kecepatan dari anggota, yang bersangkutan belum sempat melarikan diri ke Bali sudah bisa ditangkap di Banyuwangi.

Modus yang dipakai komplotan ini hampir sama dengan perampokan lain, yakni ada seseorang yang berperan sebagai penggambar suasana, kemudian menargetkan orang yang akan dirampok.

Selain itu ada yang mengamati, menentukan target dan selanjutnya tim yang akan melakukan aksi sesuai dengan petunjuk.

"Alasan ekonomi menjadi dasar mereka. Mereka juga menyewa apartemen di Jakarta Timur," tuturnya.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017