Banyuwangi (Antara Jatim) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek pengikatan kendaraan ke kapal (lashing) yang masih mengkhawatirkan keselamatan penumpang saat meninjau Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu malam.

Ketika tiba di Pelabuhan ASDP Ketapang, Menhub langsung meninjau KMP Dewana Dharma yang hendak menyeberang menuju ke Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.

"Saya memantau Pelabuhan Ketapang ingin memastikan kesiapan sarana dan prasarana jalur penyeberangan di Selat Bali dengan baik untuk angkutan arus mudik dan balik Lebaran 2017," katanya di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

Menhub mengecek lashing kapal yang dilakukan ABK KMP Dewana Dharma dan tidak hanya satu truk yang diperiksa, namun hampir semua kendaraan yang berada di dek bawah tersebut dipantau secara ketat.

Budi ingin memastikan bahwa PT ASDP Ketapang selaku operator pelabuhan dan pengusaha selaku operator kapal telah menjalankan tugasnya demi keselamatan pelayaran.

Menurutnya prasarana di Pelabuhan Ketapang sudah cukup baik terkait dengan kebersihan dan parkirnya, bahkan saat perjalanan dari Banyuwangi menuju ke Pelabuhan Ketapang relatif lancar.

"Secara keseluruhan sudah baik, namun saya evaluasi soal pengikatan kendaraan diatas kapal karena beberapa waktu lalu sempat ada truk yang terguling di atas kapal dan kita tidak akan tahu kondisi di laut yang setiap saat berubah," tuturnya.

Pihak kementerian juga sudah melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk merumuskan tali pengikat yang kuat untuk mengatasi guncangan saat kapal sewaktu-waktu terkena hantaman ombak. 

"Mengingat beberapa waktu lalu di Selat Bali angin di sertai ombak besar sempat mengakibatkan beberapa kendaraan truk terguling saat dalam pelayaran," katanya.

Budi menegaskan persoalan keselamatan penumpang harus menjadi nomor satu dalam masa angkutan Lebaran 2017, selain pelayanan atau service terhadap penumpang.

"Yang jadi perhatian kami adalah sistem lashing. Ini penting karena keselamatan yang nomor satu. Kami berharap bisa menciptakan nyaman dan aman selama mudik, sehingga pemudik bisa ke kampung halamannya dengan selamat," ujarnya.

Ia meminta pihak PT ASDP selaku operator pelabuhan harus bersinergi dengan TNI dan Polri karena pengamanan harus dilipatgandakan, sehingga pengamanan tertutup akan diberlakukan selama masa angkutan Lebaran.

"Saat ini kapal yang melayani trip Ketapang – Gilimanuk terbilang melebihi kapasitas. Kementerian Perhubungan akan melakukan diskusi dengan asosiasi pengusaha kapal serta operator pelabuhan untuk melakukan inovasi dengan tujuan agar jalur pelayaran lebih cepat dan pengusaha tidak merugi," katanya.

Ia menilai setiap perjalanan kapal hanya terisi 30-50 persen penumpang dapat menyebabkan kerugian bagi pengusaha karena sebenarnya masih banyak jalur pelayaran di wilayah timur yang bisa dijajaki pengusaha kapal.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017