Surabaya (Antara Jatim) - "Zebra cross" atau marka jalan berbentuk garis membujur berwarna putih dan hitam yang digunakan sebagai jalur penyeberangan pejalan kaki di Kota Surabaya akan didesain unik seperti Shibuya Crossing di Jepang.
     
"Nanti akan dibuat seperti Shibuya Crossing bersamaan dengan rencana TOD (Transit Oriented Development) dan pengembangan angkutan massal cepat (AMC) berbasi rel yakni trem dan LRT (Light Rail Transit)," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Irvan Wahyudrajad kepada Antara di Surabaya, Jumat.

Menurut dia,  saat ini ada beberapa zebra cross di Kota Surabaya yang mulai 
diberi tanda peringatan dengan tulisan tengok kanan dan tengok kiri di setiap ujung jalannya.

"Sudah ada beberapa yang sudah memakai tanda itu, seperti di jalan depan Rumah Sakit Darmo. Tinggal markanya yang belum," katanya.

Irvan mengatakan nantinya di sepanjang jalan utama atau protokol di Kota Surabaya selain akan diberi tanda peringatan tengok kanan dan tengok kiri, marka jalannya juga akan didesain unik seperti Shibuya Crossing di Jepang.

Shibuya Crossing terkenal sebagai tempat penyeberangan paling ramai dan terseibuk di dunia. Letaknya di pintu keluar Shibuya Subway Station dekat dengan patung Hachiko. Setidaknya ada 45.000 orang yang menyeberang di Shibuya Crossing setiap 30 menit pada jam-jam sibuk. 

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Surabaya Anugrah Ariyadi meminta dinas perhubungan setempat menerapkan zebra cross yang diberi tanda peringatan tengok kanan dan tengok kiri sebagaimana yang sudah diterapkan di Kota Bandung.

"Kalau di Bandung hampir semua zebra cross diberi tanda itu. Tidak hanya itu jalur penyeberangan juga didesain unik. Jadi kalau orang melihat itu enak," katanya.

Menurut dia, dengan adanya itu, masyarakat atau pengguna jalan dipaksa melihat ke kanan dan ke kiri saat menyeberang jalan. "Ini juga untuk keselamatan para pengguna jalan. Kalau ini baik, kenapa tidak diterapkan di Surabaya," ujarnya. (*)
Video Oleh: Abdul Hakim

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017