Malang, (Antara Jatim) - Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) minta agar kader partai yang dipimpinnya itu lebih bijak dan cerdas serta tidak mencampuradukkan identitas dan rasionalitas, apalagi sampai membabi buta.

"Saya mohon para kader dan pengurus PD lbih rasional, tidak membabi buta mencampuradukkan semua persoalan. Kalau hal itu sampai terjadi, demokrasi di ngeri iniberarti tidak cerdas dan tidak sehat," kata SBY dalam sambutannya pada acara Safari Ramadhan Partai Demokrat 1438 H di Malang, Jawa Timur, Kamis.

Presiden ke-6 RI itu mengemukakan dalam waktu dekat ini bangsa Indonesia menghadapi Pilkada dan Pemilu 2019. Semua kader dan pengurus partai harus bijak dalam menyikapi pesta demokrasi lima tahunan itu.

Menurut SBY, ada lima persoalan yang saat ini dihadapi bangsa di Indonesia, di antaranya persoalan yang bisa berdampak pada memecah belah kerukunan antarwarga, seperti yang terjadi dalam Pilkada DKI Jakarta belum lama ini.

"Jangan sampai itu terjadi di kota lain, di Pilkada lain, atau Pemilu nanti. Jangan sampai Pilkada menjadi ajang perang politik dan perang antarumat beragama. Kita harus menjaga kerukunan antarumat beragama, dan antaretnis," ujarnya.

Lebih lanjut, SBY mengatakan bagaimana membuat kehidupan masyarakat Indonesia ini semakin religius bukan sebaliknya dan bagaimana meletakkan agama sebagai nilai bukan semata-mata sebagai simbol. Persoalan lainnya adalah bagaimana upaya meningkatkan kerukunan antarumat beragama, meningkatkan sikap dan perilaku yang toleran dan tenggang rasa.

Persoalan lain yang sangat krusial adalah bagaimana mengelola dampak buruk dari sebuah pemiliham politik. "Ini mengganggu pikiran saya, hanya karena adanya Pilkada menimbulkan sebuh permusuhan, seperti yang terjadi pada Pilkada Jakarta. Ini tidak boleh berkembang di daerah lain," ujarnya.

Untuk menjawab persoalan yang tengah dihadapi saat ini, katanya, pertama harus menciptakan kehidupam makin religius. Sebab, tanpa disadari kehidupan modern dan globalisasi membuat masyarakat menjauh dari nilai-nilai dan ajaran agama..

"Persaingan politik jangan sampai memecah belah umat, meskipun ada perbedaan, jangan ada yang saling mengolok. Pilkada harus tetap berjalan dengan damai dan demokratis, tapi kenapa Jakarya bisa seperti itu? Saatnya berintrospeksi diri bagi semua pihak, bukan hanya kandidat dan pendukung, tapi negara dan pemerintah, termasuk penegak hukum dan pers. Apa yang salah dalam permasalahan tersebut direfleksikan. Kalau tidak demokrasi Indonesia akan mundur," paparnya.

Sementara itu, dalam safari Ramadhan tersebut, SBY yang didampingi istrinya Ani Yuhoyono dan Gubernur Jatim Soekarwo beserta istri serta sejumlah kader PD, seperti Edhie Baskoro Yudhoyono,anggota DPR RI Venna Melinda, Nurhayati Ali Assegaf, dan Ayub Khan itu juga memberikan bantuan kepada 500 anak yatim.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017