Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 1.066 personel turun dalam Operasi Ramadniya Semeru 2017 untuk
mengamankan masa Lebaran atau hari raya Idul Fitri 1438 hijriah di Kota
Surabaya.


Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal
kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan Operasi Ramadniya Semeru
2017 merupakan operasi terpusat, yang dilakukan oleh seluruh polisi
se-Indonesia.


"Ini adalah operasi kemanusiaan untuk memberi pelayanan dalam
bentuk apapun sesuai tupoksi masing-masing mulai dari sebelum hingga
sesudah masa Lebaran 2017," ujarnya.


Dia mengatakan Operasi Ramadniya Semeru 2017 akan berlangsung pada
19 Juni hingga 4 Juli. "Kami akan menyiagakan pasukan di lapangan mulai
malam hari pada 18 Juni," ujarnya.


Dia merinci, sebanyak 1.066 personel itu terdiri dari 564 personel
dari Polrestabes Surabaya dan 502 personel gabungan dari TNI, Satpol PP,
Dinas Perhubungan, Pemadam Kebakaran, termasuk Pramuka di Kota
Surabaya.


Sejak 18 Juni malam, mereka akan disebar ke 23 titik pos
pengamanan, dua pos pelayanan, serta 34 pos pantau yang tersebar di
wilayah hukum Polrestabes Surabaya.


"Selain pemantauan dan penindakan terhadap lalu lintas, personel
yang diterjunkan akan menyebar untuk menanggulangi aksi terorisme,"
katanya.


Selain itu, lanjut Iqbal, personel juga akan mengamankan Kota
Surabaya dari penyalahgunaan bahan peledak, premanisme, perjudian,
persekusi dan penjualan minuman keras.


"Semua personel yang diterjunkan akan melaksanakan tugas dan fungsi
masing-masing demi terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat
(kamtibmas) pada masa sebelum dan sesudah perayaan Hari Raya Idul Fitri
tahun ini," katanya.


Iqbal menginstruksikan seluruh personel selama Operasi Ramadniya
Semeru 2017 berlangsung agar bertugas selama 24 jam nonstop setiap hari.


"Harus siaga 24 jam demi melayani masyarakat serta menanggulangi
ancaman kamtibmas yang mungkin terjadi. Mudah-mudahan Surabaya tetap
aman dan kondusif," ucapnya.


Pengerahan personel untuk Operasi Ramadniya Semeru 2017 ini,
menurut Iqbal, telah dibahas dalam rapat koordinasi bersama TNI, Satpol
PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pemadam Kebakaran, Pramuka,
serta Orari Kota Surabaya, yang berlangsung pada Selasa pagi di
Polrestabes Surabaya.


"Dalam rapat tersebut sudah kami koordinasikan terkait sejumlah
titik rawan kemacetan, titik jalan rusak, titik rawan kecelakaan hingga
titik-titik yang harus dipantau sebagai titik yang rawan kejahatan,"
ujarnya.


Dalam rapat koordinasi itu juga dipaparkan pelaksanaan malam
takbiran dan shalat Idul Fitri di Surabaya ada ratusan lokasi, yang juga
perlu dilakukan pengamanan. "Antara lain 28 lokasi di lapangan, 213
lokasi di masjid, serta 97 lokasi di jalan raya," katanya. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017