Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan tidak akan mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur (Cagub) Jatim di kantor DPD PDI Perjuangan Jatim meskipun namanya masuk dalam daftar penjaringan.

"Saya sudah berkomunikasi lewat telepon dengan bu Risma. Saat ini posisi bu Risma di Jakarta. Bu Risma mengatakan bersikukuh untuk tidak mengambil formulir pendaftaran calon gubernur," kata orang dekat bu Risma yang juga pernah menjadi juru bicara saat Pilkada Suabaya 2015 Didik Prasetiyono kepada Antara di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, DPD PDI Perjuangan Jatim telah mengirim surat kepada Tri Rismaharini bernomor 119/EKS/DPD/VI/2017 pada 12 Juni 2017. Surat tersebut ditandatangani Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi dan Sekretaris DPD Sri Untari Bisowarno yang isinya bahwa nama Risma masuk dalam penjaringan yang dilakukan oleh DPD PDI Perjuangan Jatim.

"Surat tersebut juga memberitahukan jadwal pengambilan formulir di DPD PDI Perjuangan Jatim sesuai yang telah dimuat di media massa," kata Komisaris PT SIER ini.

Surat tersebut, lanjut dia, telah disampaikan kepada Tri Rismaharini, namun Risma bersikukuh untuk tidak mengambil formulir pendaftaran calon gubernur / calon wakil gubernur di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.

Risma menegaskan mandat yang diperolehnya dari rakyat Surabaya untuk memimpin kota ini yang karena itu harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Selain itu juga mengingat pula agenda-agenda pembangunan Kota Surabaya masih banyak yang belum tuntas.

Risma juga mengatakan dirinya telah bertemu Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia mendapatkan arahan-arahan khusus yang harus diperhatikan dan ditaati.

Arahan Megawati itu seiring dengan kata hati Risma yang sama sekali tidak menginginkan jabatan sebagai gubernur atau wakil gubernur. Ia menilai, posisinya yang paling tepat saat ini adalah menjalankan mandat sebaik-baiknya sebagai wali kota Surabaya.

"Dengan demikian, selesai sudah seluruh teka-teki apakah Risma akan mengambil formulir pendapatan calon gubernur-calob wakil gubernur. Sudah dipastikan Risma tidak akan menempuh jalan itu," katanya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya juga menyatakan bahwa dirinya sudah menyampaikan ketidakbersediaannya untuk dicalonkan sebagai bakal Calon Gubernur Jatim kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri.

"Bu Mega sudah setuju bukan saya," kata Risma saat menggelar jumpa pers beberapa waktu lalu.

Risma mengatakan menjadi pemimpin itu berat tanggung jawabnya, meskipun menurutnya orang lain menilai ia mampu untuk mengemban tugas itu. "Saya bisa bangun kota ini jadi bagus, tapi masyarakatnya menangis, menderita," katanya.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017