Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur membiayai pembelian air bersih bagi warga Desa Lakardowo, Kabupaten Mojokerto, yang sumurnya diduga terdampak pabrik pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

"Bantuan biaya ini bukan solusi, tapi paling tidak membantu warga mengurangi beban pembiayaan sehari-hari," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di sela penyerahan bantuan di Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Senin.

Total bantuan yang diserahkan sebesar Rp75 juta untuk pembelian air bersih selama tiga bulan, dan berikutnya akan diberikan bertahap kepada perwakilan warga yang diperkirakan membutuhkan Rp270 juta per tahunnya.

Infrastruktur sarana air bersih, kata dia, sampai saat ini masih belum terdapat di desa tersebut, namun berdasarkan laporan sementara, Pemkab Mojokerto sedang membangun pipa agar sampai ke beberapa dusun dan ke rumah warga.

Selain itu, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut juga menyerahkan Rp50 juta untuk pembiayaan tim independen dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melakukan kajian dan penelitian mengukur kadar pencemaran air dan tanah.

"Apapun hasilnya, diharapkan mampu dijadikan referensi untuk mencari solusi persoalan di sana," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Perwakilan warga setempat, Abdul Ghofur, mengaku berterima kasih kepada Pemprov Jatim yang memberikan bantuan pembiayaan air bersih sehingga masyarakat tidak perlu membayar iuran lagi setiap harinya untuk membeli air, terutama di Dusun Kedung Palang, Sumber Wuluh dan Sambi Gembol.

"Kami beli per tangki berisi 7.400 liter seharga Rp300 ribu. Setiap orang membayar iuran Rp2.000, dan dua hari sekali tangkinya datang dari Pacet. Semoga dengan adanya bantuan dari Pemprov ini mampu mengurangi beban warga," katanya.

Ghofur yang datang bersama beberapa tokoh masyarakat lainnya itu mengaku sumur di lingkungan tempat tinggalnya telah tercemar dan berdampak penyakit kulit bagi warga sekitar sehingga berbahaya untuk dikonsumsi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jatim Kohar Hari Santoso juga mengaku timnya akan turun ke Desa Lakardowo untuk memastikan kesehatan bagi para warga setempat, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah.

"Saya akan bawa tim medis, khususnya dokter ahli kulit untuk mengecek kondisi kesehatan warga di sana, yang dikabarkan sebagian besar terserang gatal-gatal dan sesak nafas," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017