Sidoarjo (Antara Jatim) - Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI Laksamana Pertama TNI Nurhidayat mewakili Asops Panglima TNI  Mayjen TNI Lodewyk Pusung mengecek kesiapan Satgasmar Ambalat XXII dan Satgasmar Pulau Terluar XX di lapangan apel Bhumi Marinir Gedangan, Sidoarjo, Jumat.

"Gelar kesiapan Satgasmar Ambalat XXII dan Satgasmar Pulau Terluar XX bertujuan untuk melihat secara langsung kesiapan personel dan material," katanya.

Dalam keterangan tertulisnya, dia mengatakan, hal ini dilakukan untuk mendukung kesiapan tempur dalam melaksanakan pengamanan daerah perbatasan di pulau Dana Rote, Brass dan pulau Batek.

"Selain itu juga pengamanan daerah perbatasan laut Republik Indonesia di wilayah Kalimantan Timur tepatnya di daerah perbatasan pulau Sebatik demi keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.

Ia mengatakan, tugas yang paling berat bagi satgas ini yaitu mengatasi kejenuhan dan mengatasi hawa nafsu.

"Itulah musuh yang paling berat yang kalian hadapi, namun saya yakin prajurit-prajurit yang tergabung dalam Satgasmar Ambalat XXII dan Pulau Terluar XX mampu melaksanakan tugas-tugas dengan baik," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Waasops Panglima TNI mengharapkan kepada seluruh anggota satgas supaya menjauhi perselisihan dengan masyarakat.

"Selain itu juga bisa menjadi bagian dari masyarakat dan mencari nilai-nilai kearifan budaya lokal sehingga kehadiran Satgasmar Ambalat XXII dan Pulau Terluar XX bisa diterima masyarakat," ujarnya.

Dan yang tidak kalah pentingnya, kata dia, yaitu supaya selalu menjalin kerja sama dengan satuan tugas yang lain seperti Polri, TNI dan masyarakat.

"Kejadian yang terjadi di Marawi harus diantisipasi oleh seluruh anggota Satgas khususnya Satgasmar Ambalat, dengan melaksanakan pengecekan terhadap orang yang tidak dikenal dengan berkoordinasi dengan aparat setempat, untuk mengantisipasi masuknya orang-orang dari luar Indonesia," ucapnya.

Sementara itu, Komandan Satgasmar Pulau Terluar XX Kapten Marinir Lukman Susanto di dampingi Komandan Satgasmar Ambalat XXII Kapten Marinir Verdy Jang Heryanto mengatakan, sebelum berangkat ke daerah penugasan, personel Satgasmar Ambalat XXII dan Pulau Terluar XX telah menerima pembekalan-pembekalan.

"Seperti pembekalan tentang kondisi geografi dan demografi, pengetahuan keimigrasian, pengetahuan hukum HAM dan Humaniter, pengetahuan hukum laut internasional, situasi keamanan saat ini di daerah perbatasan dan pengetahuan agama, adat istiadat serta bahasa yang dipakai masyarakat pulau Sebatik, selain itu juga telah melaksanakan latihan Pra Tugas di Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir Grati, Pasuruan," katanya.
 
Personel Satgasmar Ambalat XXII, kata dia, di daerah penugasan akan menempati beberapa pos yaitu Sei Pancang, Sei Taiwan, Balansiku, Sei Bajo, Tembaring dan Bambangan.

"Sedangkan untuk Satgasmar Pulau Terluar XX, akan menempati beberapa pulau terluar di wilayah Indonesia Timur, diantaranya pulau Batek, pulau Brass, pulau Dana Rote dan lain-lain," katanya.

Kedatangan Waasops Panglima TNI yang didampingi Waka Puskes TNI Laksma TNI drg. Andriani, SP.Ort, Paban IV Sopsal Kolonel Laut (P) Suwito dan Pejabat dari Mabes TNI di Mako Brigif-1 Marinir disambut oleh Wadan Pasmar-1 Kolonel Marinir Siswoto, Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir I Made Sukada, S.E, Asops Danpasmar-1 Kolonel Marinir Nanang Saefulloh, Paban Ops Pasmar-1 Letkol Mar Rivelson Saragih, Danyonif-3 Mar Letkol Mar Prasetyo Pinandito, Danyonif-5 Mar Letkol Mar Burhanudin dan Perwira di jajaran Brigif-1 Marinir.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017