Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengumpulkan peneliti dan pengajar dari berbagai negara ASEAN guna membahas pembelajaran Sains dan Matematika dalam "4th International Conference on Science, Technology, Engineering and Mathematics : Innovation for Human Talent", 22-23 Mei.

Sekretaris Jenderal Consorsium of Asian Pacific Education Universities (CAPEU) Prof Dato Dr Noraini binti Idris di Surabaya, Senin mengatakan kegiatan ini merupakan aktivitas rutin yang dilakukan CAPEU yakni sebuah kerjasama antara kampus-kampus ilmu Pendidikan dari berbagai negara Asia Pasifik.

Noraini dalam pembukaan Konferensi menyatakan tren terkini pembelajaran sains adalah isu yang serius. Menurut profesor dari University Pendidikan Sultan Idris Malaysia ini kecenderungan selama ini menunjukkan anak-anak tidak menikmati belajar sains dan matematika.

"Kami berharap dalam forum ini dapat dimunculkan resolusi agar mampu mendorong guru mengembangkan diri serta murid mau belajar Sains dan Matematika," katanya.

Lebih lanjut ia berharap melalui konferensi kali ini dapat terlaksana kolaborasi antara peneliti dari berbagai negara Asean. "Kami berharap dapat terjadi komparasi data tentang pembelajaran Sains Teknologi Engineering dan Matematika di masing-masing negara," tuturnya.

Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turut menjadi pembicara. Wali kota mengucapkan selamat datang pada peserta dari berbagai negara. Ia berharap para peserta betah di Kota Pahlawan, bahkan merasakan dapat Surabaya seperti rumah kedua.

Dalam presentasinya, Risma bercerita tentang inovasi-inovasi program Pemerintah Kota dalam memastikan kesejahteraan warganya, terutama anak-anak. Risma juga bercerita tentang langkahnya memastikan tumbuh kembang anak, termasuk dalam bidang pendidikan.

"Surabaya punya Rumah Matematika, tempat dimana belajar Matematika menjadi menyenangkan, tidak seperti yang dibayangkan anak-anak selama ini. Kami juga menggagas rumah Bahasa yang menyiapkan generasi muda mampu berbahasa asing sehingga bersiap menghadapi MEA," kata Risma.

Sebelumnya, Rektor Universitas Negeri Surabaya Prof Warsono dalam sambutannya juga mengucapkan selamat datang pada peneliti serta mengharapkan kegiatan ini menjadi rumah bagi penelitian.

"Semoga kegiatan ini mampu menjadi acara yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama pada bidang pengajaran," ucapnya.

Konferensi Internasional kali ini diikuti oleh lebih dari 100 peneliti dari berbagai negara di Asean seperti Malaysia, Thailand, Filipina, termasuk beberapa kampus dari seluruh Indonesia.

Para penyaji makalah berasal dari berbagai kalangan yakni dari Dosen, Guru, peneliti, hingga mahasiswa. Kegiatan akan berlangsung selama dua hari 22-23 mei 2017 berpusat di Unesa kampus Lidah Wetan.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017