Banyuwangi (Antara Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengemukakan warfa di daerah itu menyambut antusias Program "100.000 Kolam Ikan" di pekarangan rumah masing-masing.

"Kini, banyak warga yang memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk beternak ikan," kata Anas saat meninjau usaha kolam lele warga di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.

Salah satu warga yang bersemsangat menyukseskan program kolam ikan itu adalah Ahmad Sadid Bustomi yang dinilai sukses membudidayakan ikan lele di kawasan dataran tinggi di Desa Sragi, Kecamatan Songgon.

Sadid bersama belasan pemuda Desa Sragi yang tergabung dalam Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Bayu Pamili berhasil mengembangkan lele di desa mereka yang tergolong dataran tinggi yang cuacanya dingin.

"Banyak yang bilang kalau ternak lele di kawasan dingin tidak akan berhasil. Kami lalu mencoba berbagai cara, dan akhirnya ketemu medianya, yakni kolam dilapisi terpal untuk menjaga suhu kolam tetap hangat. Ternyata lele berkembang dengan baik," ujar Sadid saat dikunjungi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Ikan lele tersebut dikembangkan Sadid di pekarangan belakang rumah seluas 400 meter persegi. Di lahan tersebut terdapat 20 tong yang dilapisi terpal dengan ditopang rangka besi itu berukuran 1,5 meter dan lebar 3 meter. Masing-masing tong berisi 9.000 hingga 10.000 ikan. Lele yang dibudidayakan Ahmad merupakan lele konsumsi berjenis lele jumbo dan sangkuriang.
 
Dalam budi daya lelenya, Ahmad menggunakan sistem bioflok, yakni sistem pemeliharaan ikan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budi daya itu sendiri menjadi gumpalan-gumpalan kecil (floc) yang bermanfaat sebagai makanan alami ikan.

"Sistem bioflok ini bisa mengurangi biaya produksi, terutama pakannya. Ini karena limbah budi daya kami olah menjadi pakan dengan menambah probiotik," katanya sebagaimana dikutip keterangan tertulis Humas Pemkab Banyuwangi.

Kini, Sadid sukses meningkatkan penghasilannya. Setiap dua bulan, satu kolam terpal menghasilkan Rp9 juta. Ia mengaku tidak sulit bagi mereka untuk menjual hasil panen tersebut sebab banyak permintaan pengiriman ikan air tawar jenis lele di beberapa kota besar, salah satunya adalah Denpasar, Bali.

"Dengan modal hanya kurang Rp3 juta, hasil yang kami dapat sampai Rp9 jutaan lebih. Kami juga akan menambah kolam terpal lagi di wilayah sini," ujarnya.

Bupati Anas berharap kegiatan budi daya ikan dengan memanfaatkan lahan yang ada bisa meningkatkan kesejahteraan warga. Apalagi ditunjang dengan beragam inovasi warga untuk bisa meningkatkan produksi ikan, sehingga bisa meningkatkan taraf hidup warga desa.

Anas menjelaskan, awalnya Pemkab Banyuwangi meluncurkan Program "10.000 Kolam Ikan" pada 2012. Dari target 10.000 kolam telah terdapat 13.215 kolam ikan pada 2016. Dari 13.215 kolam ikan tersebut bisa menghasilkan 3.700 ton ikan dengan potensi Rp50 miliar.

Kini, kata Anas, program itu ditingkatkan menjadi "100.000 Kolam Ikan yang ditargetkan bisa tercapai pada 2021.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017