Situbondo (Antara Jatim) - Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Situbondo Hadi Priyanto meminta pemerintah daerah setempat fokus mengelola Museum Kebangsaan di Desa Wonorejo karena sampai saat ini terkesan dibiarkan.



"Beberapa waktu lalu kami melakukan kunjungan kerja ke Museum Kebangsaan yang ada di Kecamatan Banyuputih, itu tidak ada petugas administratif yang konsen di museum tersebut dan terkesan dibiarkan setelah di "launching" sebagai Desa Wisata Kebangsaan oleh Pemerintah
Kabupaten pada 2 Mei 2015," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Selasa.



Pentingnya petugas administratif yang harus konsen di museum, lanjut dia, nantinya dapat melayani masyarakat atau pengunjung wisata lokal maupun luar daerah sewaktu-waktu.



Oleh karena itu, katanya, pemerintah daerah harus memberikan perhatian khusus terhadap Museum Kebangsaan dengan cara pengelolaannya sesuai standar museum di Indonesia.



"Karena Museum Kebangsaan Situbondo sudah diluncurkan pada 2015, paling tidak pemerintah daerah sekarang bisa menganggarkan khsusus untuk pengelolaannya baik lewat dinas pariwisata maupun dinas terkait lainnya," tuturnya.



Hadi mengemukakan, pemerintah daerah diharapkan dapat mengelola dan mengamankan serta memelihara cagar budaya yang ada di museum yang terletak di wilayah timur Situbondo itu.



"Ada beberapa koleksi museum seperti arca yang ditemukan di Hutan Baluran oleh warga kami lihat sudah tidak ada di museum, oleh karenanya perlu ditelusuri oleh pemerintah daerah dimana posisi arca tersebut," tuturnya.



Sementara itu, Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi mengatakan bahwa pemerintah daerah tidak melakukan pembiaran terhadap Museum Kebangsaan yang sebelumnya sudah di "launching" sebagai Desa Wisata Kebangsaan.



"Kami sudah merangkul Karang Taruna di Desa Wonorejo dan justru mulai hari ini saya pribadi sudah menjadi pembina mereka dan kami akan terus memberikan motivasi dan yang jelas potensi disana tetap kami jaga," katanya.(*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017