Surabaya (Antara Jatim) - Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya menggelar pelatihan pencarian dan penyelamatan ("search and rescue"/ SAR) bagi para personel dari seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) se- Jawa Timur.

"Latihan ini sekaligus sosialisasi tentang prosedur penyelamatan jika terjadi bencana atau kecelakaan di laut," ujar Kepala Bidang Penjagaan Patroli dan Penyidikan Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya Edi Sumarsono, kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

Sedikitnya 62 orang dari perwakilan seluruh UPT Dirjen Hubla se- Jawa Timur mengikuti pelatihan ini.

Dia mengatakan kegiatan ini berlangsung sejak hari Minggu (7/5), yang dibuka di Hotel Pesonna Surabaya.

"Jadi para peserta terlebih dahulu kita beri pendalaman materi di Hotel Pesonna yang berlangsung selama dua hari, Minggu hingga Senin, lalu hari ini kita turun ke lapangan untuk mempraktikkan semua materi yang telah disampaikan selama dua hari tersebut," jelasnya.

Dalam kegiatan ini, Edi bertindak sebagai ketua panitianya. Dia melibatkan seluruh unsur maritim yang adai Pelabuhan Tanjung Perak dalam pelatihan ini, baik sebagai pendukung maupun pemateri.

"PT Pelabuhan Indonesia III dan beberapa anak perusahaannya, juga PT Dharma Lautan Utama, kita libatkan semuanya. Leading sektornya adalah Kantor SAR Surabaya yang bertindak sebagai pemateri. Juga Kepolisian Air Polda Jawa Timur sebagai pendukung," jelasnya.

Menurut dia, kegiatan tersebut sekaligus menyosialisasikan standar operasional prosedur (SOP) atas antisipasi musibah atau kecelakaan di laut.

"Yang namanya SOP itu kan selalu terjadi perubahan. Kebetulan SOP yang lama tentang antisipasi musibah di laut juga telah terjadi perubahan menyesuaikan dengan kondisi sekarang," katanya.

Kegiatan ini menurut dia akan sangat bermanfaat bagi para personel UPT Dirjen Hubla yang tersebar di Jawa Timur.

"Beberapa UPT ini kan juga menyelenggaraka aktivitas kapal penyeberangan dan kapal penumpang. Tentunya pelatihan ini akan bermanfaat untuk dapat diterapkan di wilayah kerjanya masing-masing," ujarnya.

Terlebih momen pelatihan berdekatan dengan bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, yaitu momen ketika sejumlah UPT Dirjen Hubla di Jawa Timur akan melayani arus mudik dan harus menjamin keselamatan penumpang.

"Sebab kita kan tidak bisa menduga kapan musibah di laut itu akan datang. Sewaktu-waktu bisa saja terjadi. Maka dari pelatihan SAR ini diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengantisipasi kejadian pada masa angkutan Lebaran," kata dia. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017