Sidoarjo (Antara Jatim) - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya, Jawa Timur menyatakan jika sejumlah wilayah di Jawa Timur masih berpotensi terjadi hujan meskipun saat ini sudah memasuki musim kemarau.

Prakirawan BMKG Juanda Surabaya Ari Pulung, saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Selasa mengatakan, saat ini Jawa Timur sudah memasuki musim kemarau.

"Namun demikian, musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan, karena dari pantauan citra radar kami masih ada sejumlah wilayah di Jawa Timur yang berpotensi terjadi hujan," ungkapnya.

Ia mengemukakan, salah satu wilayah yang berpotensi terjadi hujan ini adalah wilayah Kabupaten Gresik bagian utara dengan intensitas ringan dan sedang.

"Selain itu, potensi hujan terjadi di wilayah Sampang bagian uatra dan juga sebelah barat dengan intensitas ringan dan sedang," ujarnya.

Ia menjelaskan, wilayah lainnya yang berpotensi hujan yakni di wilayah Tuban bagian timur, Malang bagian timur serta Bangkalan bagian utara.

"Artinya peluang hujan saat memasuki musim kemarau seperti sekarang ini masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur," ucapnya.

Kondisi ini, kata dia, merupakan keadaan yang normal dan tidak terjadi fenomena apapun karena siklus seperti ini biasa terjadi.

"Hujan terjadi karena penguapan air laut yang tidak bisa ditampung sehingga terjadilah hujan ini. Kondisi ini memang didukung oleh wilayah Jawa Timur yang banyak terdapat lautnya," ujarnya.

Belum lagi, kata dia, ditambah dengan wilayah lokal pegunungan yang memungkinkan hujan cepat terjadi karena udara didorong untuk naik ke atas.

"Kami juga meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya hujan dengan intensitas rendah sampai sedang di wilayah-wilayah di Jawa Timur ini," ujarnya.

BMKG sebelumnya juga menyatakan, potensi perubahan cuaca secara mendadak ini terjadi di sejumlah kabupaten kota di Jawa Timur.

Di antaranya ada di Batu, Ngawi, Ponorogo, Magetan, Nganjuk, Kota dan Kabupaten Kediri, Madiun, Kabupaten Mojokerto, Jombang, Kota Malang, Kabupaten Pasuruan, dan juga di Kabupaten Probolinggo.

Kondisi ini juga berimbas pada perubahan suhu udara di Jawa Timur pada siang hari cenderung lebih panas karena sudah masuk musim kemarau.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017