Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya Kombes Pol M Iqbal melarang buruh dari daerah lain untuk untuk masuk ke kota Surabaya saat peringatakan Hari Buruh, Senin.

"Kami siapkan 5.000 personel keamanan untuk aksi tersebut. Saya mengimbau buruh, serikat pekerja dari Pasuruan, Gresik, Mojokerto, Sidoarjo tidak masuk," kata kata M Iqbal usai Seminar Kebangsaan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jumat.

Untuk itu, kata dia, saat peringatan Hari Buruh tersebut, di tiap perbatasan atau pintu masuk kota bakal disekat agar pekerja dari Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, dan Gresik tidak masuk Surabaya.

"Bundaran Waru Sidoarjo, Romokalisari, Warugunung dan Karangpilang Gresik adalah titik perbatasan yang bakal dijaga," kata perwira berpangkat tiga melati di pundak ini.

Selain itu, dirinya meminta buruh dalam aksi tidak melakukan tindak melanggar hukum seperti halnya melakukan sweeping, melakukan kekerasan dan melaksanakan aksi dengan damai.

"Prinsipnya kita sudah melakukan upaya awal dengan mengajak komunikasi pemimpin serikat pekerja. Meminta mereka dan buruh menyampaikan pendapat di muka umum dengan damai. Titik aksi ada di kantor gubernur," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan (SPKEP) Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Gresik Marsanto saat dihubungi, Jumat mengatakan, buruh di daerah akan aksi hari buruh di daerahnya sendiri.

"Tujuannya kantor bupati, disnaker dan BPJS Kesehatan. Jadi ke Surabaya cuma alternatif kedua," kata Marsanto.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017