Malang, (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub-Divre Malang menyerap gabah hasil panen petani yang berkualitas medium untuk memenuhi kebutuhan distribusi program beras sejahtera (rastra) bagi keluarga penerima manfaat (KPM).

Kepala Bulog Sub-Divre Malang A Faizal Ashari Rambe di Malang, Jawa Timur, Jumat mengatakan pihaknya hanya menyerap gabah petani yang berkualitas medium dengan tingkat patahan sekitar 20 persen. "Kami memang menyerap yang medium saja, sedangkan yang berkualitas premium bisa dijual ke pasar umum," katanya.

Ia mengatakan di setiap kecamatan ada gabungan kelompok tani (gapoktan) dan mitra penggilingan yang bekerja sama dengan Bulog, sehingga penyerapan gabah petani bisa lebih mudah. "Kita emmang menggarap petani lokal di setiap daerah di wilayah kerja Bulog Malang, terutama di Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Malang," ujarnya.

Pada tahun ini, lanjutnya, target serapan gabah petani di Bulog Sub-Divre Malang 82 ribu ton dan pada trimulan pertama 2017 sudah terealisasi 21.400 ton atau sekitar 26 persen dari target.

Realisasi sebanyak itu, katanya, dipasok dari panen raya pada Maret lalu dan sekitar Juni nanti juga ada panen raya di sejumlah daerah. "Dengan adanya panen raya pada Juni nanti, kami optimistis target 82 ribu ton pada tahun ini bakal terealisasi," ujarnya.

Realisasi serapan gabah petani 2016 Bulog Sub-Divre Malang mencapai 55.500 ton dari target 60 ribu ton atau hanpir mencapai 100 persen. Karena serapan yang cukup tinggi tersebut, Bulog Sub Divre Malang targetnya dinaikkan menjadi 82 ribu ton pada 2017.     

Gabah petani, kata Faizal, dibeli Bulog sesuai dengan HPP sebesar Rp7.300 per kilogram.  Dan, seluruh gabah yang diserap dari petani untuk kebutuhan distribusi program Rastra di Kabupaten Malang dan Pasuruan, serta kartu nontunai PKM di wilayah Kota Malang, Batu dan Kota Pasuruan. Ketiga kota tersebut sudah diberlakukan kartu pangan nontunai sebagai pengganti Rastra dan nilainya sama dengan Rastra.

Penerima Rastra di Kabupaten Malang mencapai 161.933 KPM dan di Kabupaten Pasuruan mencapai 109.031 PKM. Sementara penerima kartu pangan nontunai di Kota Malang sebanyak 18.699 kepala keluarga (KK).

"Pemberlakuan atau penerapan kartu pangan nontunai tersebut memang dilakukan bertahap dan untuk sementara masih di wilayah perkotaan, sedangkan di kabupaten masih tetap menggunakan Rastra yang setiap PKM menerima jatah 15  kilogram dengan harga tebus sebesar Rp1.600 per kilogram," ujarnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017