Surabaya (Antara Jatim) - Wana wisata Kebun Binatang Surabaya (KBS)  melakukan pelabelan tujuh pohon tua dan langka yang berusia ratusan tahun yang tumbuh di lingkungan setempat, sebagai bagian kampanye peduli pelestarian alam serta peringatan Hari Bumi Sedunia atau "Earth Day".

Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS, Laily Widya Arishandi di Surabaya, Sabtu mengatakan pelabelan tujuh pohon tua dan langka itu merupakan cara pemuliaan pohon.

"Tujuh pohon tua dan langka dipilih karena memiliki sifat-sifat tertentu atau khas untuk dikembangkan, dan telah tumbuh di lingkungan KBS ratusan tahun yang lalu," katanya.

Ia menyebut tujuh pohon itu adalah Asam Jawa (Tamarindus indica), Gandul atau Kunto Bimo (Kigelia africana), Mahoni (Swietenia mahagoni), Kenari (Canarium vulgare), Nyamplung (Calophyllum inophyllum),  Sono Keling (Dalbergia latifolia) dan Palem Raja (Roystonea regia).

"Pelabelan juga untuk mengenalkan jika KBS juga memiliki koleksi tumbuhan yang hingga saat ini jumlahnya mencapai 206 jenis, baik dari jenis Tanaman Penutup Tanah, Tanaman Perdu, Tanaman Pelindung, Semak dan Palem, serta Tanaman Langka," katanya.

Staf Litbang dan Konservasi PDTS KBS, Toha Putra ZA mengatakan tujuh pohon yang dilabelkan memiliki umur yang beragam, seperti Pohon Kenari, Gandul dan Asam mempunyai usia lebih dari 100 tahun, dan  Pohon Mahoni berusia lebih dari 60 tahun.

"Pohon Nyamplung dan Sono Keling memiliki usia lebih dari 50 tahun, sedangkan Pohon Palem mempunyai umur sekitar 50 tahun. Ketujuh pohon yang dilabelkan tersebut memiliki beberapa sifat yang khas,” terangnya.

Ia mengatakan Asam jawa tergolong kedalam jenis pohon dan berumur panjang (menahun), serta berperawakan besar, selalu hijau (tidak mengalami masa gugur daun), tinggi sampai 30 m dan diameter batang di pangkal hingga 2 m. 

"Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan, kasar dan memecah, beralur-alur vertikal. Tajuknya rindang dan lebat berdaun, melebar dan membulat," katanya.(*) 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017