Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Saifullah Yusuf mendorong kompetisi musik kolintang rutin digelar setiap tahun, sebagai upaya melestarikan kearifan budaya lokal bangsa Indonesia. 
     
"Saya beruntung masih bisa menyaksikan tiga kelompok musik kolintang terakhir yang tampil pada hari ini," ujar Wagub yang akrab disapa Gus Ipul itu, di Atrium Grand City Mall Surabaya, Sabtu.
     
Gus Ipul menyempatkan datang pada sekitar pukul 13.30 untuk menyaksikan kompetisi kolintang bagi wanita dewasa yang digelar sejak pukul 10.00 oleh Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKSOW) Provinsi Jawa Timur.  
     
"Sebab saya dengar kompetisi kolintang yang digelar BKSOW hari ini adalah yang terakhir setelah sebelumnya rutin digelar setiap tahun selama enam kali berturut-turut," katanya.
     
Bagi Gus Ipul, meski musik kolintang berasal dari Sulawesi Utara, warga Jawa Timur juga punya tanggung jawab untuk melestarikannya.
     
"Alat musik kolintang adalah warisan leluhur. Meski aslinya  berasal dari Sulawesi Utara tapi sudah menjadi milik kita semua. Itulah kearifan lokal yang perlu dilestarikan sebagai modal bagi kita untuk memasuki era globalisasi," ucapnya. 
     
Karenanya dia mendorong kepada Ketua Umum BKSOW Jawa Timur, yang tak lain adalah istrinya sendiri, Fatma Saifullah Yusuf, agar tahun depan dan tahun-tahun berikutnya tetap rutin menggelar kompetisi kolintang.
     
Diakui Fatma, kompetisi musik kolintang bagi wanita dewasa yang telah rutin selama enam tahun terakhir digelarnya dalam rangka meramaikan peringatan Hari Kartini di Jawa Timur, setiap tahun pesertanya selalu merosot. 
     
"Kita kesulitan mencari pesertanya," katanya. Dia menggambarkan, kompetisi kolintang yang pernah digelarnya terbanyak diikuti oleh 15 kelompok peserta se- Jawa Timur. 
     
"Tahun ini kita lihat hanya diikuti 11 kelompok peserta se- Jawa Timur," ucapnya.
     
Fatma mengatakan, semakin merosotnya jumlah peserta setiap tahunnya itu dikarenakan personilnya banyak yang pindah ke daerah provinsi lain karena tuntutan pekerjaannya. 
     
"Ya miris juga kalau semakin lama kita kehilangan musisi kolintang. Di sisi lain kita harus tetap melestarikannya," ujarnya. Fatma lebih lanjut mengatakan akan mempertimbangkan agar tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya kompetisi kolintang tetap terselenggara. (*)          

Pewarta: Hanif N

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017