Tulungagung (Antara Jatim) -Manajemen RSUD dr Iskak, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat, memberi kado khusus kepada seorang pasien perempuan yang melakukan persalinan tepat di Hari Kartini, 21 April.

"Bingkisan sederhana sebagai bentuk ucapan selamat kepada pasien, karena kelahiran putrinya yang bertepatan dengan hari lahir pahlawan nasional RA Kartini," kata Direktur RSUD dr Iskak dr Supriyanto di Tulungagung.

Ia menjelaskan, ada delapan pasien rawat inap di ruang bersalin RSUD dr Iskak. Namun dari delapan ibu hamil yang sudah masuk, baru Nur Fatimah (35) yang melahirkan bayi bertepatan dengan hari Kartini.

Warga Desa Mojoagung, Kecamatan Ngantru itu melahirkan bayi perempuan secara normal dengan bobot (bayi) 3,1 kilogram, panjang 50 centimeter, sekitar pukul 07.10 WIB.

Persalinan berlangsung saat ratusan tenaga medis dan pegawai di lingkup RSUD dr Iskak lain sedang mengikuti upacara peringatan Hari Kartini, mengenakan pakaian adat Jawa/kebaya di halaman depan rumah sakit daerah tersebut.

"Alhamdulillah bayi kami lahir sehat dan selamat," tutur Nur Fatimah dengan masih memeluk bayinya.

Di samping Nur Fatimah, duduk menunggu suaminya Miswanto yang setia mendampingi sejak proses persalinan.

"Pasien bersalin lain masih dalam penanganan tim medis," ujar Kasi Informasi dan Pemasaran Mochammad Rifai.

Hingga Jumat malam atau pukul 23.59 WIB, diprediksi masih ada dua pasien bersalin lain yang diperkirakan melahirkan bayinya secara normal.

"Kami juga memberi apresiasi serta kado istimewa kepada pasien wanita ataupun tenaga medis di lingkup RSUD dr Iskak yang hari lahirnya 21 April, sama dengan hari lahir RA Kartini," ujar Rifai.

Sementara, direktur RSUD dr Iskak dr Supriyanto menyatakan kepada seluruh tenaga medis dan karyawan perempuan RSUD dr Iskak berkaitan dengan peringatan Hari Kartini.

Ia mengingatkan momentum hari besar nasional tersebut bisa menjadi stimulan untuk meningkatkan kinerja dan pengabdian dalam hal pelayanan medis/sosial.

"Setiap hari kami selalu berupaya memberikan pelayanan (medis) terbaik kepada pasien. Namun momentum hari besar seperti ini biasa kami gunakan untuk saling intropeksi, evaluasi sekaligus merayakan seremoninya secara sederhana. Terpenting pemaknaannya," kata Suprianto. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017