Sidoarjo (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berharap warga binaan bisa menjadi contoh yang baik setelah mereka keluar dari dalam lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan negara sehingga masyarakat tidak ingin masuk bui.

"Kami berharap kepada warga binaan untuk bisa menjadi contoh yang baik kepada masyarakat lingkungan sekitar saat mereka nanti keluar dari dalam Lapas dan juga Rutan," katanya usai pembukaan kegiatan nusantara Mengaji yang dilakukan oleh warga binaan di Rutan Klas 1 Surabaya di Medaeng, Sidoarjo, Kamis.

Ia mengemukakan, warga binaan nantinya bisa mengkampanyekan kepada masyarakat luas terkait dengan keberadaannya selama di dalam lapas dan juga rutan.

"Harapannya nanti supaya masyarakat ya g ada di luar tidak ingin masuk dan menjadi bagian dari warga binaan. Hal itu karena saat ini trend penghuni lapas dan juga rutan terus mengalami peningkatan dan didominasi oleh kasus narkoba," ujarnya.

Pria yang akrab dipanggil Gus Ipul ini mengatakan, banyak di antara para penghuni lapas dan juga rutan yang awalnya tidak bisa mengaji saat keluar sudah bisa menjadi penghafal Alquran.

"hal.itu karena saat berada di dalam lapas dan juga rutan warga binaan ini bisa leluasa dan mendalam saat membaca Alquran," katanya.

Dalam kesempatan itu, dirinya sempat melihat kondisi rumah tahanan klas 1 Surabaya khusus wanita yang masih berada di dalam Rumah Tahanan Klas 1 Surabaya di Medaeng Sidoarjo.

"Kami sudah berkomunikasi dengan Presiden dan juga dengan Gubernur Jawa Timur terkait dengan pembangunan rumah tahanan baru menyusul kondisi rumah tahanan saat ini rata-rata sudah melebihi kapasitas yang ada," terangnya.

Seperti yang terjadi di Rutan Klas 1 Khusus Wanita, kata dia, dari kapasitas ruangan yang seharusnya diisi sebanyak 40 orang narapidana terpaksa harus diisi sampai dengan 140 orang.

"Pembangunan rumah tahanan baru ini secepatnya harus direalisasikan dengan memikirkan lokasi yang tepat, yakni dekat dengan pengadilan supaya aksesnya menjadi lebih cepat saat akan dilakukan sidang," katanya.

Sementara itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Harun Sulianto, mengatakan dalam kegiatan tersebut, masing-masing Lapas, Rutan, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) akan membentuk kelompok dengan anggota sebanyak 120 orang Narapidana atau tahanan sebagai pembaca utama untuk mengkhatamkan Al-Quran minimal satu kali.

"Sedangkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) lainnya akan membaca Alquran masing-masing. Kegiatan ini nantinya juga akan di relay ke semua lapas atau rutan se-Indonesia. Acara ini juga diagendakan untuk pemecahan rekor MURI," ujarnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017