Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memaparkan kemajuan Kota Pahlawan dalam acara Tour Atase Pertahanan Negara Sahabat di ruang sidang Wali Kota, Rabu.

Tri Rismaharini menjelaskan secara bertahap kemajuan yang sudah dialami Kota Pahlawan di antaranya pembangunan kota dengan membangun pedestrian atau jalan untuk pejalan kaki dan pembangunan "box culvert" untuk menanggulangi banjir.

"Kemudian fasilitas sarana dan prasarana seperti 'command center' yang berfungsi untuk menindaklanjuti laporan warga yang sedang atau melihat suatu kejadian dan pemasangan CCTV untuk memantau kemacetan jalan," kata Risma di hadapan 50 perwira Atase Pertahanan Negara Sahabat.

Selain itu, lanjut dia, masalah pendidikan dengan menggratiskan biaya sekolah mulai SD hingga SMA.

"Khusus untuk SMA/SMK sudah tidak gratis sebab ada pengalihan fungsi yang awalnya ditangani pemkot kini berpindah tangan ke provinsi," katanya.

Terkait perekonomian, Risma mengatakan pemkot melakukan pelatihan kepada warga surabaya yang mengalami penyusutan ekonomi dengan mengasah ketrampilan mereka kemudian mewadahi usaha dalam bentuk UKM. 

"Diharapkan pelaku UKM mandiri dalam mengelola produksinya dan mampu mendongkrak pendapatan mereka," ujarnya.

Risma juga menjelaskan sistem keamanan yang ada di Surabaya. Menurutnya, untuk meredam aksi kejahatan yang sudah dan mungkin akan terjadi di surabaya, maka pemkot bekerja sama dengan TNI dan Kepolisian melakukan sosialisasi di tiap-tiap kampung yang ada di Surabaya. 

"Dari hasil sosisalisasi itu, didapat kata mufakat yang mana setiap kampung menugaskan warganya untuk berpatroli di kampungnya agar tercipta situasi yang aman dan nyaman," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Kerja Sama Internasional, Kol. Inf TNI, Rizarius Eko HS menuturkan acara ini dibuat untuk memperkenalkan bagaimana sistem pemerintahan yang ada di Indonesia tidak berdiri sendiri. Artinya, tiap-tiap elemen TNI berusaha membangun komponen-komponen yang kuat bagi daerahnya. 

"Fungsi militer tidak hanya berperang, tetapi turut membangun daeranya seperti di Surabaya ini," kata Rizarius.  

Usai mendengar penjelasan dari Risma, para perwira yang hadir memberi pujian, salah satunya perwira asal Singapore, Tony Ong Boon Teck. Dia menuturkan, Surabaya layak dijadikan contoh pembelajaran sistem pertahanan.

"Mengingat Surabaya adalah Kota Pahlawan, maka akan banyak sejarah yang bisa dipelajari di sini," katanya.

Dalam kunjungan di Surabaya itu, rombongan para perwira Atase Pertahanan (Athan) datang dari berbagai negara seperti,  Singapore, Brazil , Thailand, United Kingdom, Italia dan Amerika Serikat. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017