Banyuwangi (Antara Jatim) - Letihan pembebasan sandera dilakukan pasukan Korps Marinir dalam latihan yang dilaksanakan di Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.
Latihan bernama "Full Mission Profile" itu mengakhiri rangkaian kegiatan Kursus Operasi Khusus Korps Marinir tahun 2017.
Dalam latihan itu diskenariokan musuh menyandera Komandan Brigif-9 di sebuah pemukiman penduduk di desa Pesanggaran, Banyuwangi.
Mendapat informasi tersebut, dibentuklah tim khusus oleh Marinir untuk membebaskan pejabat yang disandera musuh. Tim Khusus beranggotakan 20 orang dari Regu Pandu Tempur (Rupanpur) Korps Marinir dibawah pimpinan Serka Mar Widayat dari Batalyon Infanteri-1 Marinir.
Dengan berbekal informasi Intelijen dari Satuan Induk dan mempelajarinya, Tim Khusus langsung melaksanakan pengintaian ke sasaran untuk mengonfirmasi data yang telah mereka peroleh dengan melaksanakan patroli pengintaian khusus terhadap rute dan pengintaian titik sasaran yang telah ditentukan.
Setelah Tim berhasil memperoleh data yang akurat, tentang musuh yang berada di sasaran serta posisi pejabat yang disandera, selanjutnya tepat pukul 22.00 Wib Tim Khusus melaksanakan tugas. Mereka membebaskan sandera yang ditawan musuh dan melumpuhkan seluruh musuh dengan tekhnik pertempuran dalam ruang tertutup atau "close quarter battle" (CQB).
Setelah sandera berhasil dibebaskan dan diamankan oleh Tim Khusus, selanjutkan sesuai dengan petunjuk dari komando atas, sandera yang berhasil dibebaskan dibawa menuju ke titik penjemputan heli yang berada di Kampung Baru, Desa Lampon, selanjutnya Pasukan Marinir melaksanakan konsolidasi.
Komandan Pusat Latihan Khusus (Puslatsus) Kolatmar Letkol Mar Ferdy Takaendengan selaku Perwira Pelaksana Kursus mengatakan, "Full Mission Profile" (FMP) merupakan materi penutup dalam Kursus Operasi Khusus Korps Marinir tahun 2017, yang mana materi dalam FMP merupakan rangkuman dari seluruh materi yang telah dilaksanakan selama kursus.
Dalam Kursus Operasi Khusus, lanjutnya, berlangsung mulai 21 Maret hingga 19 April 2017 diikuti 20 prajurit yang merupakan anggota Regu Pandu Tempur di jajaran Korps Marinir.
Tujuan dilaksanakan kursus operasi khusus yaitu memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta kursus tentang Operasi Khusus serta kemampuan yang harus dikuasai untuk menunjang tugas pokok di satuan.
"Materi yang dilatihkan meliputi jungle & sea survival di Sukamade Meru-Betiri dan Teluk Ijo Pantai Rajegwesi, raid amfibi, renang rintis, operasi patroli rawa dan taktik khusus di Pantai Pancer, Pulau Merah, Desa Pesanggaran, Lampon, patroli sungai di Sungai Kalibaru, Dakibu dan dopper di Goa Kikik Pantai Lampon," kata Letkol Ferdy.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Latihan bernama "Full Mission Profile" itu mengakhiri rangkaian kegiatan Kursus Operasi Khusus Korps Marinir tahun 2017.
Dalam latihan itu diskenariokan musuh menyandera Komandan Brigif-9 di sebuah pemukiman penduduk di desa Pesanggaran, Banyuwangi.
Mendapat informasi tersebut, dibentuklah tim khusus oleh Marinir untuk membebaskan pejabat yang disandera musuh. Tim Khusus beranggotakan 20 orang dari Regu Pandu Tempur (Rupanpur) Korps Marinir dibawah pimpinan Serka Mar Widayat dari Batalyon Infanteri-1 Marinir.
Dengan berbekal informasi Intelijen dari Satuan Induk dan mempelajarinya, Tim Khusus langsung melaksanakan pengintaian ke sasaran untuk mengonfirmasi data yang telah mereka peroleh dengan melaksanakan patroli pengintaian khusus terhadap rute dan pengintaian titik sasaran yang telah ditentukan.
Setelah Tim berhasil memperoleh data yang akurat, tentang musuh yang berada di sasaran serta posisi pejabat yang disandera, selanjutnya tepat pukul 22.00 Wib Tim Khusus melaksanakan tugas. Mereka membebaskan sandera yang ditawan musuh dan melumpuhkan seluruh musuh dengan tekhnik pertempuran dalam ruang tertutup atau "close quarter battle" (CQB).
Setelah sandera berhasil dibebaskan dan diamankan oleh Tim Khusus, selanjutkan sesuai dengan petunjuk dari komando atas, sandera yang berhasil dibebaskan dibawa menuju ke titik penjemputan heli yang berada di Kampung Baru, Desa Lampon, selanjutnya Pasukan Marinir melaksanakan konsolidasi.
Komandan Pusat Latihan Khusus (Puslatsus) Kolatmar Letkol Mar Ferdy Takaendengan selaku Perwira Pelaksana Kursus mengatakan, "Full Mission Profile" (FMP) merupakan materi penutup dalam Kursus Operasi Khusus Korps Marinir tahun 2017, yang mana materi dalam FMP merupakan rangkuman dari seluruh materi yang telah dilaksanakan selama kursus.
Dalam Kursus Operasi Khusus, lanjutnya, berlangsung mulai 21 Maret hingga 19 April 2017 diikuti 20 prajurit yang merupakan anggota Regu Pandu Tempur di jajaran Korps Marinir.
Tujuan dilaksanakan kursus operasi khusus yaitu memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta kursus tentang Operasi Khusus serta kemampuan yang harus dikuasai untuk menunjang tugas pokok di satuan.
"Materi yang dilatihkan meliputi jungle & sea survival di Sukamade Meru-Betiri dan Teluk Ijo Pantai Rajegwesi, raid amfibi, renang rintis, operasi patroli rawa dan taktik khusus di Pantai Pancer, Pulau Merah, Desa Pesanggaran, Lampon, patroli sungai di Sungai Kalibaru, Dakibu dan dopper di Goa Kikik Pantai Lampon," kata Letkol Ferdy.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017