Malang, (Antara Jatim) - Kementeri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam waktu dekat ini akan membangun gedung sekolah untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di perkampungan eks-gelandangan dan pengemis yang berlokasi di Dusun Baran, Kota Malang, Jawa Timur.

"Bantuan pendirian bangunan sekolah PAUD ini akan direalisasikan pada tahun ini juga, sebab lahannya sudah ada. Lahan untuk pendirian PAUD ini difasilitasi oleh Pemkot Malang," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Dr Muhadjir Effendi saat meninjau perkampungan Desaku Menanti Kota Malang, yang dihuni warga eks-gelandangan dan pengemis tersebut, Jumat.

Ia mengatakan di perkampungan Desaku menanti yang dihuni oleh 38 kepala keluarga (KK) itu, selain membutuhkan gedung untuk PAUD, juga membutuhkan buku-buku berbagai bidang ilmu untuk Taman Bacaan guna menambah pengetahuan dan ilmu mereka.

Oleh karena itu, katanya, Kemendikbud juga akan membantu pengadaan buku-buku bacaan tersebut sebagai salah satu bentuk fasilitas pendidikan di kawasan itu. Dengan buku-buku tersebut, masayrakat bisa belajar sekaligus praktik berbagai keterampilan, mulai memasak, mengolah sampah hingga bercocok tanam.

"Kami akan segera kirimkan buku-buku bacaan dan ilmu pengetahuan itu dengan harapan lebih banyak sumber untuk belajar, tidak hanya dari bangku sekolah saja," ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut.

Lebih lanjut, Mendikbud mengatakan buku yang akan didistribusiikan untuk Taman Baca di Desaku menanti itu mencapai ratusan dan mungkin ribuan buah dengan sekitar 130 judul. Buku-buku tersebut untuk anak-anak usia SD, SMP maupun SMA, serta bacaan umum.     

Sementara itu, saat berdialog dengan warga Desaku Menanti, Muhadjir menanyakan soal distribusi dan pencairan dana dalam program Kartu Indonesia Pintar (KIP). "Apakah dana KIP sudah cair dan digunakan untuk keperluan sekolah?" tanya Mendikbud.

Secara serempak warga mengatakan belum. "Dana KIP untuk tahun ini memang belum cair, tapi yang tahun lalu sudah semuanya dan sudah didistribusikan pada penerima," kata Kepala Dinas Pendidiikan (Disdik) Kota Malang Zubaidah.

Pada kesempatan itu Muhadjir meminta Kepala Disdik Kota Malang untuk segera mendata siswa SD-SMA agar segera mendapatkan KIP.

"Meskipun dulu sekolahnya tidak sekolah yang sekarang, kalian masih tetap bisa mendapatkan KIP karena datanya sudah masuk, bagi yang belum masuk segera didata, bila perlu nama-nama itu serahkan saya agar bisa saya bawa ke Jakarta sekarang," ujarnya.

Pada kesempatan itu Mendikbud mengingatkan sekaligus meminta agar orang tua tetap menomorsatukan pendidikan anak-anaknya. "Jangan sampai ada yang putus sekolah, sebisa mungkin pendidikan anak-anak harus lebih baik dari orang tuanya," ucap Muhadjir.

Desaku Menanti yang dihuni oleh warga eks gelandangan dan pengemis yang ada di Kota Malang itu merupakan perkampungan binaan dari  Kementerian Sosial (Kemensos). Mereka dibuatkan rumah sederhana dengan sejumlah fasilitas umum. Dana pembangunan dari Kemensos, sedangkan lahannya disediakan oleh Pemkot Malang.

Saat ini, Desaku Menanti tidak hanya dikenal sebagai kampung yang dihuni eks gelandangan dan pengemis, tetapi juga dikenal sebagai Kampung Topeng karena di kawasan itu berdiri megah dua topeng berukuran "raksasa", bahkan juga ada perajin khusus pembuat beraneka ragam ukuran topeng Malangan.(*)
Video oleh: Endang S

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017