Kediri (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Jawa Timur, mengirimkan karung untuk warga di Kota Kediri, mengantisipasi air masuk ke dalam rumah karena banjir.
     
"Kami sudah mengirimkan 100 karung dan satu truk pasir. Itu nanti warga yang mengisinya dengan kerja bakti  guna mengantisipasi jika hujan dan banjir," kata Kepala BPBD Kota Kediri Syamsul Bahri di Kediri, Minggu.
     
Ia mengatakan, banjir terjadi di sejumlah titik wilayah Kota Kediri, seperti di Kelurahan Ngadisimo, Dandangan Kecamatan Kota Kediri. Selain itu, juga terjadi di Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. 
     
Banjir itu terjadi pada Sabtu (8/4) malam, akibat tingginya curah hujan di Kediri. Air mengalir di Sungai Kresek, yang melintas di Kota Kediri, dan karena tingginya debit air menyebabkan sungai tidak mampu menampung air, sehingga terjadi banjir. Puluhan rumah warga terendam air dengan ketinggian bervariasi. 
     
Syamsul menyebut, sebenarnya Sungai Kresek yang melintas di Kota Kediri sudah cukup baik, bahkan tidak perlu dilakukan pengerukan sungai. 
     
Ia menyebut banjir itu terjadi karena debit yang cukup besar, sehingga sungai tidak mampu menampung air. Mayoritas air menggenangi rumah warga yang berada di sekitar sungai.
     
"Banjir itu disebabkan aliran yang masuk ke sungai naik, jadi air hingga masuk ke permukiman warga. Pengerukan pun tidak perlu, sebab saluran normal. Ini murni karena ada hujan di hulu, sehingga tidak bisa menolak (air kiriman)," katanya. 
    
Pihaknya memang sengaja mengirimkan karung pasir tersebut, dengan harapan bisa dibagi ke rumah warga yang rawan terkena banjir. Karung pasir bisa menghalangi air masuk ke dalam perumahan warga, sehingga meminimalisir air masuk. 
     
Ia juga menyebut, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga sudah meminta agar BPBD bertindak optimal dengan musibah tersebut. Wali Kota juga meminta warga waspada, mengingat potensi hujan juga masih terjadi.
     
"Pak Wali sudah ke lokasi, bertemu dengan warga sampai jam 01.00 WIB. Pak Wali pun berpesan, karena cuaca ini masih tidak menentu hingga diperkirakan akhir April, warga di sekitar sungai yang dilewati di Sungai Kresek, diminta waspada," katanya.
     
Hingga kini, Syamsul menyebut air sudah surut. Warga pun masih melakukan kerja bakti, dengan mengisi karung yang diberi pasir. Selain itu, mereka juga membersihkan rumah dari berbagai lumpur serta kotoran yang ikut terbawa saat banjir. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017