Beirut, (Antara/Xinhua-OANA) - Seorang menteri Lebanon pada Selasa (4/4) menyeru Dewan Keamanan (DK) PBB agar menekan Israel untuk menyerahkan peta yang menjelaskan perincian lokasi ranjau darat yang dipasangnya dalam berbagai agresinya di bagian selatan Lebanon.

Menteri Pertanian Lebanon Ghazi Zeaiter mengeluarkan pernyataannya dalam peringatan Hari Internasional bagi Bantuan dan Kesadaran Ranjau dalam Aksi Ranjau.

Zeaiter mengatakan melalui akun Twitternya bahwa Israel melanjutkan pelanggaran udara, darat dan lautnya, dan "telah meninggalkan kebenciannya di tanah kami", demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang. "Masyarakat internasional harus membantu petani Lebanon," katanya.

Organisasi non-pemerintah Inggris "The Mines Advisory Group" memperkirakan di dalam satu laporan bahwa ranjau darat yang ditinggalkan di Lebanon telah menewaskan 933 orang dan melukai lebih dari 2.780 orang antara 1975 dan 2012.

"Lebanese Mine Action Center", yang beroperasi di bawah Angkatan Darat Lebanon, mengatakan Israel meninggalkan sebanyak 550.000 ranjau yang ditanam di Lebanon Selatan ketika Israel menarik tentaranya dari negeri itu pada Mei 2000.

Ditambahkannya, Israel telah menjatuhkan sebanyak empat juta bom tandan di Lebanon Selatan selama Perang pada 2006, seperempatnya tidak meledak dan terus membuat cacat dan menewaskan orang sampai hari ini.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Lebanon Yaacoub Sarraf mengumumkan bahwa lima juta dolar AS telah dialokasikan selama lima tahun ke depan secara khusus untuk program peningkatan kesadaran mengenai ranjau darat dan bom tandan.

Israel menanam banyak ranjau darat di Lebanon Selatan selama agresi militernya dalam satu dasawarsa belakangan dan menjatuhkan banyak bom tandan --yang masih menjadi ancaman sangat besar buat warga negara Lebanon.(*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017