Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menanggung jaminan hidup bagi korban tanah longsor yang terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulungan, Kabupaten Ponorogo.

"Jaminan hidup bagi pengungsi kami yang menanggung dan sudah meminta Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni untuk menghitungnya," ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin.

Terkait jumlah anggaran untuk jaminan hidup, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut belum bisa memastikan karena masih dihitung berapa biaya yang dibutuhkan.

"Begitu juga sampai kapan jaminan hidup dan berapa lama dananya diberikan," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Menurut dia, tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (1/4) merupakan tanggung jawab Pemprov Jatim dan Pemkab Ponorogo sehingga Pemerintah Pusat sifatnya hanya mendampingi dan memfasilitasi.

Mantan Sekdaprov Jatim itu menjelaskan, solusi darurat yang diperlukan saat ini adalah bagaimana mengatasi permasalahan bila hujan deras dan banjir besar karena tanah di bawahnya juga sangat berbahaya.

"Kami terus diskusi dengan bupati dan BPBD terkait skenarionya bila terjadi hujan deras lagi sebab tumpukan tanah akan menutup saluran air yang dampaknya berbahaya bagi permukiman," katanya.

Selain itu, untuk masalah relokasi, Pemprov Jatim segera membangunkan rumah sementara bagi para pengungsi, sambil menunggu proses berikutnya.

Tanahnya akan dicarikan oleh bupati, dan bangunannya akan dibuatkan oleh Pemprov. Selanjutnya, relokasi ini akan dibantu oleh teman-teman dari Zeni TNI AD dan kepolisian, tuturnya.

Dari proses evakuasi, lanjut dia, hingga saat ini proses evakuasi terus dilakukan dengan mengerahkan delapan alat berat ditambah dua unit lagi yang segera didatangkan.

Sedangkan, terkait batas waktu pencarian korban, ia menjamin proses ini akan dilakukan sampai korban ditemukan, termasuk mempertimbangkan masukan tokoh adat sehingga proses akan terus dilakukan sampai semua korban ditemukan. (*)
Video oleh: Hanif N

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017