Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Republik Ceko menyiapkan sinergi mengelola dan memanfaatkan sampah yang selama ini masih menjadi persoalan di sejumlah daerah.

"Kerja sama ini sekaligus solusi persoalan sampah terselesaikan sehingga harus ditindaklanjuti," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf usai bertemu Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia Ivan Hotek di kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Kamis.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa di sejumlah kabupaten/kota saat ini sudah ada pengembangan sampah menjadi energi listrik, namun dinilainya belum maksimal karena energi yang dihasilkan cukup kecil.

Menurut dia, dengan adanya kerja sama dan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah direalisasikan maka menjadi besar karena dilakukan penggabungan dengan sejumlah daerah.

"Semisal digabung Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Pasuruan sehingga sampahnya banyak dan energi listrik yang dihasilkan menjadi besar," ucapnya.

Pengolahan sampah menjadi energi listrik ini akan fokus pada sampah organik, sedangkan untuk sampah non-organik masih akan dicarikan pemanfaatan lain seperti untuk jalan raya sebagaimana di kawasan India.

Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu berharap, kerja sama dengan Republik Ceko segera ditindaklanjuti sehingga bisa menutupi minus nilai perdagangan yang selama ini terjadi antara keduanya.

"Pada 2017, kami masih minus karena perdagangan Ceko dengan Jatim hanya 0,01 persen dari total perdagangan Jatim dengan negara lain," katanya.

Wagub menjelaskan, selama 2013-2016 neraca perdagangan antara Jatim dan Republik Ceko menunjukkan defisit bagi Jatim, rinciannya pada 2013, ekspor Jatim mencapai 3,22 juta dolar AS, dan impornya sebesar 14,44 juta dolar AS, kemudian pada 2014, ekspor Jatim 3,46 juta dolar AS dan impornya 13,57 juta dolar AS.

Berikutnya pada 2015, ekspor Jatim mencapai 1,35 juta dolar AS, dan impornya sebesar 14,61 juta dolar AS, serta pada 2016 ekspor Jatim sebesar 2,14 juta dolar AS, dan impornya mencapai 34,03 juta dolar AS.

Kemudian, lima besar Komoditi utama ekspor Jatim ke Republik Ceko adalah alas kaki, bahan kimia organik, kayu dan barang dari kayu, buah-buahan, kaca dan barang dari kaca.

Sedangkan komoditi impor Jatim dari Republik Ceko di antaranya adalah kendaraan dan bagiannya, mesin-mesin atau pesawat mekanik, mesin atau peralatan listrik, dan bahan kimia organik.

Pada kesempatan tersebut, Duta Besar Ceko untuk Indonesia, Ivan Hotek mengatakan bahwa Jatim memiliki potensi positif untuk mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah karena memiliki lahan representatif dan sampah yang dapat dikelola. 

"Kami sangat antusias dan siap mengundang perwakilan dari Jatim datang ke pabrik kami di Republik Ceko, termasuk menggandeng universitas untuk belajar bersama tentang hal ini," katanya.

Tak hanya dari segi bisnis, lanjut dia,sinergi antar perguruan tinggi tentang pertukaran pelajar hingga pariwisata akan dijajaki dengan harapan menumbuhkan kerja sama kedua pihak. (*)
Video oleh: Fiqih A

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017