Tulungagung (Antara Jatim) - Puluhan siswa kelas IX Madratsah Tsanawiyah Al-Maarif terpaksa menggelar "try out" atau simulasi ujian nasional berbasis komputer di dua tempat warung internet setempat karena keterbatasan sarana multimedia.
"Kami gelar simulasi ini untuk melatih siswa agar terbiasa dalam mengerjakan ujian dengan menggunakan perangkat multimedia," kata Kepala MTs Al-Maarif, Fathullah di Tulungagung, Kamis.
Kendati latihan biasa, ia memastikan seluruh jawaban soal yang dikerjakan siswa tetap akan dinilai.
Hasilnya, kata dia, pelaksanaan simulasi UNBK berikut nilai try out akan dijadikan bahan evaluasi sekolah guna meningkatkan kemampuan akademik siswa sekaligus ketrampilan guru pengawas dan proktor (guru operator ujian).
"Kami gunakan dua warnet untuk ujian setiap kelasnya. Sedangkan pelaksanaannya dilakukan secara bergantian melalui program 'moving class'," katanya.
Fathullah mengatakan, total siswa MTs Al-Maarif yang terdaftar sebagai peserta UNBK tercatat sebanyak 143 siswa.
Menurut pengakuan Fathullah, siswanya sudah cukup terbiasa dengan pengerjaan ujian berbasis komputer.
Pelatihan yang dilakukan saat ini lebih dimaksudkan untuk terus melatih siswa mengerjakan materi ujian yang disimulasikan, meski tidak daring, sehingga diharapkan tidak kaget saat UNBK resmi digelar Mei mendatang.
Fahullah menjelaskan, MTs Al-Maarif awalnya tidak terdaftar sebagai kegiatan UNBK.
Namun karena mendapat rekomendasi dari Kementerian Agama pusat, MTs Al-Maarif harus mengikuti UNBK berbasis daring tersebut.
"MTs Al-Maarif tidak dalam posisi untuk menolak. Dan kami sudah mendapat sekolah penggabung di MAN 2 Tulungagung, namun saat jadwal simulasi dilaksanakan ternyata ruang laboratorium komputer MAN 2 tidak siap sehingga kegiatan simulasi bisa ditunda," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Kami gelar simulasi ini untuk melatih siswa agar terbiasa dalam mengerjakan ujian dengan menggunakan perangkat multimedia," kata Kepala MTs Al-Maarif, Fathullah di Tulungagung, Kamis.
Kendati latihan biasa, ia memastikan seluruh jawaban soal yang dikerjakan siswa tetap akan dinilai.
Hasilnya, kata dia, pelaksanaan simulasi UNBK berikut nilai try out akan dijadikan bahan evaluasi sekolah guna meningkatkan kemampuan akademik siswa sekaligus ketrampilan guru pengawas dan proktor (guru operator ujian).
"Kami gunakan dua warnet untuk ujian setiap kelasnya. Sedangkan pelaksanaannya dilakukan secara bergantian melalui program 'moving class'," katanya.
Fathullah mengatakan, total siswa MTs Al-Maarif yang terdaftar sebagai peserta UNBK tercatat sebanyak 143 siswa.
Menurut pengakuan Fathullah, siswanya sudah cukup terbiasa dengan pengerjaan ujian berbasis komputer.
Pelatihan yang dilakukan saat ini lebih dimaksudkan untuk terus melatih siswa mengerjakan materi ujian yang disimulasikan, meski tidak daring, sehingga diharapkan tidak kaget saat UNBK resmi digelar Mei mendatang.
Fahullah menjelaskan, MTs Al-Maarif awalnya tidak terdaftar sebagai kegiatan UNBK.
Namun karena mendapat rekomendasi dari Kementerian Agama pusat, MTs Al-Maarif harus mengikuti UNBK berbasis daring tersebut.
"MTs Al-Maarif tidak dalam posisi untuk menolak. Dan kami sudah mendapat sekolah penggabung di MAN 2 Tulungagung, namun saat jadwal simulasi dilaksanakan ternyata ruang laboratorium komputer MAN 2 tidak siap sehingga kegiatan simulasi bisa ditunda," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017