Malang, (Antara Jatim) - Sebanyak 50 tim dari berbagai kalangan bersaing untuk meraih gelar yang terbaik sekaligus memperebutkan hadiah uang tunai dan laptop di ajang hackfest yang diselenggarakan PT BNI 46 Tbk di Kota Malang, Sabtu hingga Minggu (11-12/3).
Menurut SEVP Teknologi Informatika BNI Dadang Setiabudi di Malang, Sabtu, kompetisi ini untuk menyaring para pengembang aplikasi di Indonesia sebagai bagian dari rangkaian program digitalisasi layanan perbankan secara nasional.
"Kalau di BNI disebut sebagai BNI DigiNation. Program BNI DigiNation ini akan mwnjadi sebuah gerakan di seluruh wilayah operasional BNI untuk membantu percepatan literasi transaksi keuangan secara digital, terutama yang memiliki akses terbatas ke lembaga keuangan," ujar Dadang Setiabudi, dalam pembukaan BNI Hackfest di Kota Malang, Jawa Timur.
Ia menerangkan BNI Hackfest 2017 merupakan kompetisi membuat aplikasi atau program dalam waktu terbatas, yakni hanya 24 jam dan dilakukan secara nonstop. Aplikasi yang dibuat harus dapat memberikan solusi bagi permasalahan masyarakat maupun pemerintah serta berbasis financial technology (fintech) yang mendukung operasional BNI dan dunia perbankan pada umumnya.
Ada beberapa tema yang harus dibuat peserta, yakni bisnis atau e-commerce yang dapat meningkatkan nilai perekonomian atau bisnis secara langsung. Selanjutnya adalah pelayanan publik, yakni aplikasi yang dibuat sebagai media pelayanan publik, baik yang memerlukan mekanisme pembayaran atau tidak.
Selain itu, juga ada tema sosial dan budaya, yakni aplikasi yang dibuat dengan menargetkan layanan sosial budaya, seperti pendidikan, kemasyarakatan, kesehatan, serta kebudayaan. "Kami berharap kompetisi ini mampu membangkitkan semangat dan inovasi digital di daerah, sekaligus menciptakan solusi," ujarnya.
Sebelum diseleksi, jumlah peserta Hackfest BNI 2017 sebanyak 90 tim, namun yang lolos seleksi hanya 50 tim, dengan perincian tujuh tim dari SMK, 18 tim dari perguruan tinggi dan 25 tim dari kalangan profesional. Aplikasi yang menang dari daerah akan mengikuti fase berikutnya, yakni sesi inkubasi di BNI Inovation di Jakarta.
Ada beberapa kriteria penilaian, yakni keunikan dan keaslian ide, inovasi dan kreativitas, kemampuan integrasi ke platform atau produk-produk BNI, dampak bisnis, serta kemampuan menjawab permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat.
"Output dari Hackfest ini diharapkan dapat diimplementasikan secara nyata, bukan sekedar prototype," katanya.
Selain menjadaptkan hadiah laptop, para pemenang hackfest BNI 2017 itu juga akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai dalam bentuk Taplus BNI masing-masing sebesar Rp15 juta untuk juara I, Rp10 juta juara II dan Rp5 juta untuk juara III. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Menurut SEVP Teknologi Informatika BNI Dadang Setiabudi di Malang, Sabtu, kompetisi ini untuk menyaring para pengembang aplikasi di Indonesia sebagai bagian dari rangkaian program digitalisasi layanan perbankan secara nasional.
"Kalau di BNI disebut sebagai BNI DigiNation. Program BNI DigiNation ini akan mwnjadi sebuah gerakan di seluruh wilayah operasional BNI untuk membantu percepatan literasi transaksi keuangan secara digital, terutama yang memiliki akses terbatas ke lembaga keuangan," ujar Dadang Setiabudi, dalam pembukaan BNI Hackfest di Kota Malang, Jawa Timur.
Ia menerangkan BNI Hackfest 2017 merupakan kompetisi membuat aplikasi atau program dalam waktu terbatas, yakni hanya 24 jam dan dilakukan secara nonstop. Aplikasi yang dibuat harus dapat memberikan solusi bagi permasalahan masyarakat maupun pemerintah serta berbasis financial technology (fintech) yang mendukung operasional BNI dan dunia perbankan pada umumnya.
Ada beberapa tema yang harus dibuat peserta, yakni bisnis atau e-commerce yang dapat meningkatkan nilai perekonomian atau bisnis secara langsung. Selanjutnya adalah pelayanan publik, yakni aplikasi yang dibuat sebagai media pelayanan publik, baik yang memerlukan mekanisme pembayaran atau tidak.
Selain itu, juga ada tema sosial dan budaya, yakni aplikasi yang dibuat dengan menargetkan layanan sosial budaya, seperti pendidikan, kemasyarakatan, kesehatan, serta kebudayaan. "Kami berharap kompetisi ini mampu membangkitkan semangat dan inovasi digital di daerah, sekaligus menciptakan solusi," ujarnya.
Sebelum diseleksi, jumlah peserta Hackfest BNI 2017 sebanyak 90 tim, namun yang lolos seleksi hanya 50 tim, dengan perincian tujuh tim dari SMK, 18 tim dari perguruan tinggi dan 25 tim dari kalangan profesional. Aplikasi yang menang dari daerah akan mengikuti fase berikutnya, yakni sesi inkubasi di BNI Inovation di Jakarta.
Ada beberapa kriteria penilaian, yakni keunikan dan keaslian ide, inovasi dan kreativitas, kemampuan integrasi ke platform atau produk-produk BNI, dampak bisnis, serta kemampuan menjawab permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat.
"Output dari Hackfest ini diharapkan dapat diimplementasikan secara nyata, bukan sekedar prototype," katanya.
Selain menjadaptkan hadiah laptop, para pemenang hackfest BNI 2017 itu juga akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai dalam bentuk Taplus BNI masing-masing sebesar Rp15 juta untuk juara I, Rp10 juta juara II dan Rp5 juta untuk juara III. (*)
Editor : Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017