Malang, (Antara Jatim) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Persero untuk menyerap hasil panen petani, terutama ketika hasil panen melimpah agar harga komoditas panen tersebut tidak anjlok.
   
"Problem petani kota selama ini kan ketika produksi melimpah, harga pasti jatuh dan ketika harga naik pun petani tidak bisa menikmati nilai tambah. Yang menikmati nilai tambah itu pedagang," kata Mensos di Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu.
    
Menteri Sosial hadir dalam rangkaian penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BNI dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) Sumber Sejahtera dan BUMdes Bersama Bagus, Kecamatan Pujon, serta MoU antara PPI dengan Ponpes Bahrul Maghfiroh.
    
Lebih lanjut, Mensos menceritakan, beberapa waktu lalu, ketika harga tomat jatuh, dirinya membeli panen tomat petani sebanyak satu truk dan sejumlah Kementerian Pertanian juga membeli lima truk yang diikuti beberapa lembaga lain. Setelah dibeli, komoditas tersebut dijual kembali kepada staf di lembaga masing-masing, hasilnya ternyata mampu menormalkan kembali harga tomat tersebut.
    
Oleh karena itu, katanya, harapannya PPI melakukan hal yang sama. Ketika produksi melimpah dan tidak terserap, PPI yang akan melakukan "take over" dan memasarkannya kembali kepada masyarakat luas dan pedagang.
    
"Harapan kami, secara bertahap PPI bisa mencari solusi ketika hasil panen melimpah dan belum terserap pasar, sehingga secara perlahan pula akan terwujudnya perekonomian petani meningkat. Kalau petani makmur, Insya Allah rakyat juga akan makmur," ujarnya.
    
Menyinggung pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan keberadaan bumdes tingkat desa dan kecamatan, Mensos mengatakan harus ada sinergitas dari semua elemen, tidak cukup hanya bumdes.
    
"Contohnya di Pujon ini, sinergitas pemberdayaan perekonomian masyarakat terwakili oleh beberapa elemen, ada BUMN yang diwakili BNI, PPI, pemerintah yang diwakili Pemkab Malang dan elemen masyarakat ada Ponpes Bahrul Maghfiroh, hadir untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat," paparnya.
    
Mensos berharap suatu saat masyarakat yang saat ini masih menerima bantuan sosial (tangan di bawah), setelah perekonomiannya meningkat pasti akan berbalik menjadi tangan di atas (memberi). "Seberapa lama sih bansos itu bisa bertahan, tapi kalau dengan upaya-upaya yang dilakukan berbagai elemen ini berlangsung masif dan intensif, saya yakin semua akan berubah," katanya.(*)
Video oleh: Endang S

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017