Surabaya (Antara Jatim) - Rumah sakit swasta memberikan andil cukup besar dalam pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) - Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diselenggarakan  oleh BPJS Kesehatan yang kini sudah memasuki tahun keempat.

 “Program JKN-KIS punya daya tarik bagi fasilitas kesehatan yang mampu melihat peluang. Selain memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif, program JKN-KIS, juga telah membuat rumah sakit yang menjadi mitra BPJS Kesehatan semakin bertumbuh. Salah satunya adalah Rumah Sakit Islam Ahmad Yani Surabaya ini,”  kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, saat mendampingi Kunjungan Kerja Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, di Surabaya, Selasa(28/2).

Menurut Fahmi, selain jumlah peserta yang meningkat, fasilitas kesehatan (faskes) yang menjadi provider JKN-KIS kini juga bertambah. Artinya, program JKN-KIS sangat dibutuhkan masyarakat dan saat ini semakin banyak RS yang berminat jadi mitra kerja BPJS Kesehatan untuk melayani peserta JKN-KIS.

Kehadiran Program JKN-KIS, katanya,  lambat laun makin memberikan dampak positif khususnya di ranah pelayanan kesehatan. Di tengah segala perbaikan untuk penyempurnaan program, kini baik peserta maupun fasilitas kesehatan sebagai mitra kerja BPJS Kesehatan mulai merasakan nilai tambah dalam menjalankan amanat undang-undang ini.

Sebagai contoh,  di Rumah Sakit Islam di Jalan Ahmad Yani Surabaya terjadi peningkatan kunjungan dengan rata-rata peserta JKN-KIS yang dilayani per bulannya mencapai 8.297 kunjungan untuk Rawat Jalan Tingkat Lanjutan  (RJTL) dan 536 kasus Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL).

Manfaat yang diperoleh rumah sakit setelah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan di antaranya adalah jumlah klaim yang meningkat.

Berdasarkan data pembayaran klaim sejak bulan Januari 2016 sampai bulan Januari 2017, rata-rata klaim RS Islam Ahmad Yani Surabaya mencapai Rp 1.736.574.085 untuk pelayanan RJTL dan Rp 2.181.693.287 untuk pelayanan RITL.

Kondisi saat ini,  lebih tepatnya distribusi fasilitas kesehatan dirasa masih belum merata, baik tingkat pertama maupun tingkat lanjutan. Sarana dan prasarana fasilitas kesehatan rujukan di beberapa wilayah belum lengkap sesuai standar kelas yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Oleh karena itu, BPJS Kesehatan mengharapkan peran serta mitra BPJS Kesehatan. Hingga Februari 2017, dari total 2.013 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, 873 adalah rumah sakit swasta (termasuk RS BUMN/BUMD) yang telah bekerjasama BPJS Kesehatan. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017