Gresik (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mendorong perusahaan swasta yang beroperasi di wilayah setempat untuk ikut mengatasi kemiskinan, agar perusahaan itu tak hanya menjalankan bisnis namun juga ikut mengatasi masalah kesejahteraan masyarakat.

"Ada beberapa perusahaan swasta yang memiliki langkah serupa, salah satunya Alfamart. Oleh karena itu, kami berterima kasih atas partisipasinya dan kami harap akan lebih banyak lagi pihak swasta yang punya kepedulian terhadap masyarakat Gresik," kata Bupati Gresik Sambari Halim Radianto di Gresik, Senin.

Sambari yang ditemui di sela peresmian Kampung Alfamart mengatakan sesuai pendataan awal, ada sekitar 20.000 Kepala Keluarga (KK) di Gresik yang merupakan kategori miskin, namun setelah diverifikasi kembali Badan Pusat Statistik (BPS) Gresik tahun 2016 tinggal 14.000 KK yang miskin dan rentan miskin.

Kemudian, kata Sambari, dilakukan verifikasi kembali melalui sensus lanjutan dan kini tersisa 6.000 KK yang benar-benar miskin dan namanya tercatat dalam Nomor Induk Kependudukan (NIK) Keluarga Miskin.

"Sesuai data Bappeda Gresik, Kecamatan Wringinanom ini merupakan kecamatan dengan jumlah pendudukan miskin terbanyak di Gresik," katanya.

Untuk itu Sambari berharap, seluruh pemegang kebijakan dan swasta yang menjalankan bisnisnya di wilayah Gresik memiliki visi dan misi yang sejalan dengan program Pemkab Gresik dalam pengentasan kemiskinan.

Sementara itu Branch Manager Alfamart Basuki Rakhmat mengaku pihaknya kembali membangun rumah layak huni melalui program Kampung Alfamart, hasil dari pengumpulan dana masyarakat di toko modern pada periode 1-31 Maret 2016 dengan total Rp2,136 miliar.

Ia mengatakan, donasi konsumen dari kembalian belanja toko yang berkisar Rp100 - Rp400 tersebut berhasil membangun 60 unit rumah di wilayah Dusun Randusongo, Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringinanom.

"Jadi kalau ada yang bertanya peruntukkan donasi konsumen, ini salah satu jawabannya. Peruntukkan donasi konsumen diutamakan bagi masyarakat prasejahtera yang sifatnya mendukung program pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, selain pembangunan rumah yang siap huni juga disertai pembangunan fasilitas umum berupa air bersih, yakni pengeboran sumur tanah di kawasan yang sama.

"Sebelum membangun, kami melibatkan verifikasi terbuka dari warga atau tetangga kiri dan kanannya. Ada warga yang rumahnya berdinding dan beratap bambu tapi setelah diverifikasi punya sapi 5 ekor dan beberapa bidang tanah. Ini tidak bisa kami loloskan," jelasnya.

Sebelumnya, Alfamart sejak 2013 telah menjalankan program pembangunan rumah layak huni, namun yang memiliki konsep Kampung Alfamart baru pada tahun 2014 di Semarang sebanyak 65 unit dan 2015 di Batam sebanyak 45 unit serta di Gresik 60 unit. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017