Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berharap Kampus Google yang tidak hanya fokus pada pendidikan tapi juga usaha, bisa dibangun di Kota Surabaya.
     
 "Kami ingin merebut Kampus Google itu. Memang persaingannya akan berat karena kompetitornya juga banyak. Tapi, kami akan meyakinkan pihak Google," kata Tri Rismaharini di Surabaya, Rabu.
      
Menurut dia, beberapa negara sudah ada Kampus Google ini. Namun, untuk wilayah Asia Tenggara belum ada. 

Dengan demikian, lanjut dia, Surabaya ingin mendapatkannya sebab bila Google setuju membangunnya di Surabaya, maka Surabaya akan menjadi jujugan bagi start-up digital dunia. 
     
 "Dampaknya tentu positif bagi masyarakat Surabaya," ujarnya.
     
Menurut dia, pihaknya meyakini Surabaya  layak untuk ada Kampus Google ini karena lingkungan masyarakatnya dan tenaga engineernya mendukung. 

"Pengguna internet di Surabaya juga yang terbesar. Dan, bila dibangun di sini, tentu akan banyak yang datang ke Surabaya," ujar mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.
     
Selama kunjungan ke Amerika Serikat, wali kota bersama delegasi asal Surabaya, mengunjungi beberapa perusahaan terkemuka di bidangnya seperti Google, Facebook, Intel, Instagram dan juga kampus terkemuka seperti Universitas Stamford dan Universitas Barkeley. 
      
Salah satunya Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof. Joni Hermana. 

Dalam akun Facebooknya, Prof Joni Hermana sempat menuliskan perjalanan tersebut. 

 Ia mengaku  optimistis, Surabaya kelak dapat menjadi Silicon Valley masa depan. 
     
 "Ini luar biasa karena Insya Allah Pemkot melibatkan akademisi, pelaku bisnis, dan masyarakat, khususnya anak-anak muda Surabaya," ujarnya.
     
 Rencananya, Risma juga akan memaparkan Surabaya layak dibangun Kampus Google pada acara Startup Nation Summit 2017 yang digelar di Surabaya pada Agustus mendatang. Konfrensi itu akan dihadiri CEO dari pelbagai perusahaan berbasis internet seperti Intel, Facebook, Instagram dan lain sebagainya itu, termasuk Google, akan digelar di Johannesburg, Afrika Selatan.
     
 "Jadi kenapa kemudian, aku berani itu salah satunya. Jadi artinya, orang-orang Surabaya sangat terbuka terhadap teknologi informasi," ujarnya.
     
 Syarat agar bisa merebut Kampus Google itu, lanjut Risma, dia harus bisa kompetitif dengan negara-negara lain. Keputusan terkait Kampus Google di Surabaya ini, akan diketahui setelah bulan Agustus tersebut. 

Untuk meyakinkan itu, Risma akan mengundang pihak conference foundation yang sudah bergerak puluhan tahun di bidang penelitian.
     
 Sekdar informasi, saat ini, Google telah memiliki kampus di London, Inggris, Tel Aviv, Israel dan yang terakhir di Seoul, Korea Selatan pada 2015. Di Asia Tenggara, Kampus Google belum didirikan.
     
 Kampus Google sendiri, merupakan pusat pengembangan startup di sektor bisnis berbasis internet. Di kampus ini, para pengusaha startup bisa saling berbagi dan belajar bisnis dari para ahli Google. Termasuk pengembangan pemanfaatan teknologi, monetasi, dan pemasaran. (*)
Video oleh : Abdul H

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017