Jakarta, (Antara) - Presiden Joko Widodo mengajak para pelaku usaha untuk bersama-sama melakukan langkah terobosan dalam memajukan perekonomian Indonesia.

"Saya ingin mengajak kita semua pelaku usaha dan pemerintah bersama-sama lakukan terobosan, terutama di birokrasi pemerintahan," kata Presiden Jokowi dalam sambutan ketika membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2017 di Istana Negara Jakarta, Selasa.

Presiden meminta birokrasi pemerintahan bekerja tidak hanya mengikuti rutinitas saja dengan cara lama yang monoton.

"Jangan bekerja dengan cara rutinitas, cara lama yang monoton, cari yang tak linier," kata Presiden dalam acara yang dihadiri Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Jaksa Agung M Prasetyo, sejumlah menteri Kabinet Kerja, sejumlah gubernur, sejumlah kepala dinas perdagangan provinsi dan sejumlah pelaku usaha.

Ia menyebutkan dunia mengarah ke layanan digital sehingga birokrasi pemerintahan harus mengikuti perkembangannya untuk mempercepat pelayanan kepada industri, konsumen, pelaku UMKM dan lainnya.

"Semua mengarah ke sana, kalau negara tidak melakukan, kita akan kalah, kita akan ditinggal. Kita bisa lagi menggunakan cara rutinitas, linier, kita beradu cepat dalam segala hal," tuturnya.

Presiden menyebutkan peta persaingan dunia berubah sangat cepat sehingga kalau hanya berani bermain di zona sendiri pasti akan tertinggal.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga menyebutkan sejumlah data yang menggembirakan sehingga menumbuhkan optimisme.

"Pertumbuhan ekonomi 2016 mencapai 5,02 persen, dengan angka itu di G20 kita masuk tiga besar," ujarnya.

Laju inflasi juga menunjukkan angka yang renadah yaitu 3,02 persen pada 2016 dibanding pada 2015 sebesar 3,35 persen. "Itu artinya stabilitas harga bisa kita jaga, pengendalian harga bisa kita lakukan," katanya.

Selain itu, volume APBN 2017 menunjukkan angka yang mencapai Rp2.080 triliun.

"Kalau lihat angka-angka itu harusnya kita optimistis karena tahun demi tahun kita lebih baik," imbuhnya.

Ia meminta tidak ada yang menyampaikan secara pesimistis kondisi ekonomi Indonesia baik di daerah, nasional maupun internasional.(*)

Pewarta: Agus Salim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017