Lamongan, (Antara Jatim) - Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur meminta petani setempat untuk mewaspadai hama di musim kemarau basah yang diperkirakan terjadi berkepanjangan pada tahun 2017.
     
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Kabupaten Lamongan Aris Setiadi dalam keterangan persnya di Lamongan, Kamis mengatakan organisme pengganggu tanaman (OPT) berupa hama pada musim tanam tahun 2017 akan terus terjadi, hal itu ditandai dengan panjangnya musim penghujan, yang juga mengakibatkan hama berkembang.
     
Aris mengatakan, Pemkab Lamongan juga sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi pengendalian hama terpadu, dengan memfasilitasi petani yang secara mandiri memproduksi agen hayati.
     
"Musim kemarau basah ini membuat petani kita bisa terus menanam. Namun dengan terus menanam, berarti rantai perkembangan hama juga tidak bisa diputus. Untuk itu petani kita harus waspada," katanya.
     
Ia mengatakan, saat ini di Lamongan sudah ada sekitar 170 hektar tanaman padi yang terserang hama dengan kategori sedang, dan masih bisa diatasi Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan.
     
"Kami mengatasi dengan penggunaan agen hayati, seperti yang sudah diterapkan petani di Desa Besur Kecamatan Sekaran," katanya.
     
Ke depan, kata Aris, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan akan mengembangkan pertanian padi yang bebas pestisida, harapannya produktivitas petani bisa dinaikkan hingga mencapai 10 ton per hektar.
     
"Saat ini sudah ada 36 kelompak tani yang secara konsisten menggunakan agen hayati untuk pertanian padi dan sama sekali sudah tidak menggunakan pestisida. Salah satunya di Desa Besur Kecamatan Sekaran," katanya.
     
Sementara untuk inovasi pertanian pada penggunaan agen hayati terbukti bisa meningkatkan produktivitas padi menjadi 10, ton per hektare gabah kering panen yang setara 8,94 ton per hektare gabah kering giling.
     
"Petani agar terus didampingi, apalagi jika penerapan agen hayati ini dilakukan dengan pemilihan bibit unggul yang sesuai dengan kondisi tanah, penanaman jajar legowo, dan panen menggunakan alat modern, hasilnya harusnya bisa lebih tinggi lagi," ucapnya.
      
Sebelumnya, tahun 2017 Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Lamongan menargetkan luas tanam padi bisa mencapai 160.633 hektar, dan target itu saat ini sudah terealisasi seluas 68.288 hektar.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017