Sebagaimana layaknya "orang tua", Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai banyaknya berita atau informasi bohong (hoax) yang bersumber dari berbagai media sosial dan berbau provokatif, karena hal itu dapat memecah belah persatuan bangsa.

"Oleh karenanya masyarakat bersama TNI/Polri harus bersama-sama mewaspadai berita 'hoax' yang dapat mengadu domba, karena tidak mungkin TNI bekerja sendiri untuk mengatasi berita bohong tersebut," katanya saat melakukan kunjungan kerja ke Komando Distrik Militer (Kodim) 0822/ Bondowoso, Jawa Timur (14/2).

Menurut dia, berita bohong yang kerap diterima masyarakat lewat media sosial dan berbau provokatif berupaya mengadu domba bangsa sehingga terpecah belah. Dan upaya menyebarkan berita 'hoax' sama halnya dengan yang dilakukan oleh para komunis.

Oleh sebab itu, katanya, masyarakat agar supaya dapat atau harus bisa memilah informasi dan berita yang bersifat "hoax" dan informasi yang bersifat positif atau berita yang benar.

"Kami mengimbau kepada masyarakat jika ada berita bohong yang didapat dari media sosial tidak usah disebarluaskan, karena hal demikian termasuk dari kewaspadaan kita supaya tidak mudah diadu domba," ujarnya.

Pangdam V/Brawijaya juga menyatakan bahwa penyebaran berita bohong yang sedang marak maupun keributan yang terjadi saat ini diduga ada campur tangan dari pihak asing yang ingin menguasai Indonesia, karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam.

Dari segi ekonomi, lanjut dia, Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya dan mereka (pihak asing) ingin menguasai dengan menggunakan segala macam cara.

"Kami berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berita bohong sehingga stabilitas nasional dapat terjaga serta tujuan pembangunan nasional dapat segera terwujud dan kalau Indonesia stabil kita bisa membangun dengan baik," paparnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017