Malang, (Antara Jatim) - Pemilik gudang plastik daur ulang yang terbakar di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Rabu (8/2), Siswanto mengaku mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.
     
"Kerugian yang saya alami akibat kebakaran ini mencapai miliaran rupiah. Kalau dihitung mulai dari aset bangunan dan berbagai produk yang ada di dalam gudang, seperti plastik, kertas dan besi, bisa mencapai Rp10 miliar," kata Siswanto di sela proses pemadaman kebakaran di Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu.
     
Luas lahan untuk gudang dan area lainnya sekitar  600 meter persegi. Siswanto membeli lahan tersebut sekitar tahun 2000 dari PT Sido Bangun. "Saya memiliki 100 orang karyawan, namun pada saat kejadian mereka masih belum ada yang datang," katanya.    
     
Menyinggung penyebab kebakaran tersebut, Siswanto menduga karena arus pendek yang menimbulkan percikan api yang jatuh ke tumpukan plastik. "Semua yang ada di dalam gudang terbakar habis, kecuali besi karena semua yang ada di dalam gudang berupa material yang mudah terbakar," urainya.
     
Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Lawang Iptu Hadi Puspito belum bisa memastikan berapa kerugian yang dialami pemilik gudang yang terbakar tersebut. Kami perkirakan kerugian bisa mencapai Rp3 miliar, bahkan bisa lebih. Kami masih menyelidiki kasus ini," ujarnya.  
     
Menurut Hadi, ada beberapa kemungkinan mengenai kejadian kebakaran ini. Namun dia enggan berspekulasi. Dia lebih memilih menunggu penyelidikan selesai. "Kemungkinan korsleting listrik, tapi juga ada dugaan kebakaran disebabkan karena adanya pembakaran di sekitar lokasi, tapi kami masih belum menarik kesimpulan, penyelidikan dulu kami tuntaskan," paparnya.
     
Gudang bijih plastik yang berlokasi di Jalan Ketindan nomor 4, Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, mengalami kebakaran sejak pagi dan hingga saat ini api belum bisa dipadamkan total, meski proses pemadaman dibantu belasan unit mobil kebakaran dan guyuran hujan yang cukup deras.
     
Kepala Penanggulangan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran (PPBK) Kabupaten Malang, Nurul Kusnaeni mengatakan pihaknya mengerahkan 10 unit mobil pemadam kebakaran dan dibantu dari instansi lain, namun api sulit dipadamkan karena yang terbakar sebagian besar adalah bijih plastik.
     
Bahkan, lanjutnya, bukan hanya petugas pemadam kebakaran (damkar) saja yang berupaya memadamkan api, tetapi juga para pedagang di Pasar Lawang juga membantu memadamkan si jago merah.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017