Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menghibur dan menjenguk pasien anak bernama Nurhayati asal Jember, penderita "Asites Permagna" atau gangguan cairan di perut hingga membesar di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soetomo, Selasa.

"Tetap semangat ya, yang kuat dan tidak boleh putus asa. Satu lagi, gapai cita-citamu ya," ujarnya memberi semangat kepada pasien di ruangan "Pediatric Intensive Care Unit" (PICU).

Pada kesempatan itu, Gus Ipul, sapaan akrabnya, sempat mengajak pasien yang seharusnya duduk di kelas I SMP tersebut bernyanyi, namun dengan alasan banyak orang, Nurhayati menolaknya.

"Tak apa-apa tidak menyanyi kok. Tapi Nurhayati senang ya dijenguk banyak orang. Kami semua berdoa supaya cepat sembuh serta sekolah lagi dan beraktivitas lagi ya," ucapnya yang dijawab dengan anggukan kepala.

Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut menjelaskan Nurhayati merupakan pasien BPJS, namun saat dirujuk ke RSUD dr Soetomo keadaannya sudah serius.

Berdasarkan keterangan tim dokter, kata dia, putri kedua pasangan Supinah dan Suradi ini mengalami penumpukan cairan di perutnya yang disebabkan kelainan albumin atau kelainan jaringan darah di tubuhnya.

"Tim dokter yang merawat akan terus melakukan pemantuan terkait penyakit yang diderita Nurhayati, semoga keadaannya segera membaik," katanya.

Sementara itu, dr Bagus Setyoboedi menjelaskan bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab penyakit yang diderita pasien karena masih dilakukan pemantauan mencari penyebabnya.

Selain itu, lanjut dia, Nurhayati baru sehari dirawat di rumah sakit milik Pemprov Jatim itu sehingga baru dilakukan pemeriksaan awal untuk mencari penyebab pasti, baru kemudian dilakukan tindakan pengobatan.

"Kami akan lakukan uji laboratorium lanjutan dan MRI untuk mencari penyebab pasti penyakit yang diderita. Kalau dari gejala fisik luar memang pasien kekuarangan Albumin sehingga kulitnya kering dan rambutnya tipis," katanya.

Ia menambahkan, penyakit ini tergolong langka, namun RSUD dr Soetomo pernah menangani pasien serupa yang disebabkan alasan beragam, seperti gangguan peredaran darah, gangguan hati, infeksi perut, sistem pencernaan lanjutan, kekurangan gizi dan lain sebagainya.

"Kondisi pasien tak terlalu darurat, tapi kami belum berani menyimpulkan penyebabnya karena masih perlu melakukan pemeriksaan lebih detail," katanya. (*)
Video oleh : Fiqih A
 

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017